Strategi Keuangan Keluarga
Bisa memberikan yang terbaik untuk keluarga adalah impian bagi setiap orang. Kamu dapat melakukannya dengan melindungi aset dan membuat keputusan investasi yang bijak.
Hanya Contoh
Ryan
dan Ghea.
- Ryan (35) dan Ghea (32) adalah pasangan suami istri dengan dua anak yang masih menginjak usia remaja
- Keduanya adalah pegawai tetap yang cukup sibuk, Ryan adalah seorang ahli IT dan Ghea seorang manajer di startup. Kesibukan tersebut membuat mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk mengatur keuangan keluarga
- Ryan dan Ghea berencana ingin pensiun di usia 60 tahun
- Ryan dan Ghea memiliki pendapatan yang cukup besar yang berdampak pada gaya hidup mereka, oleh karena itu mereka ingin anak-anak mereka tetap memiliki gaya hidup yang sama ketika mereka beranjak tua
- Mereka suka berinvestasi di properti, namun mereka masih belum yakin apakah aset tersebut cukup aman. Selain itu, mereka juga menyiapkan portofolio saham untuk masa pensiun.
Prioritas Ryan dan Ghea Saat Ini
Ryan dan Ghea ingin memastikan keluarga mereka tetap sejahtera meskipun ada risiko (terkena penyakit, risiko pekerjaan, atau risiko kematian) yang mungkin akan memengaruhi kehidupan mereka
Bagaimana CFP PINA akan membantu Ryan dan Ghea
Membuat Anggaran
Review dan menentukan prioritas pengeluaran sesuai pos wajib, butuh, ingin.
Manajemen Utang
Memastikan Ryan dan Ghea untuk menghindari utang konsumtif.
Tentukan Proteksi
Maksimalkan penggunaan asuransi kesehatan, sakit kritis, dan jiwa yang harus dihitung dengan matang sesuai tanggungan dan kebutuhan.
Komunikasi
Menjelaskan pentingnya komunikasi terbuka kepada pasangan terkait dengan keuangan keluarga.
Maksimalkan Aset
Strategi pemanfaatan aset properti untuk menghasilkan pendapatan pasif jangka panjang.
Menyusun Strategi Investasi
Menyusun taktik investasi dan mengembangkan aset untuk masa pensiun dan membangun warisan keluarga.
Tanda Kamu Butuh Bantuan Perencana Keuangan
- Apakah kamu rutin membuat rencana budget dan melacak cashflow setiap bulan?
- Jika punya utang, apakah kamu bisa melunasi utang tanpa membuat utang baru?
- Apakah kamu sudah memiliki dana darurat dan perlindungan asuransi?
- Apakah kamu mampu menyisihkan pendapatan sehingga tabunganmu bertambah setiap bulan?
- Apakah kamu sudah mulai berinvestasi?
- Apakah kamu memiliki tujuan keuangan yang mau dicapai?
- Apakah kamu merasa percaya diri saat membuat keputusan keuangan?
Kalau kamu menjawab tidak lebih dari 3 pertanyaan, maka kamu butuh seorang konsultan keuangan.
