Reksadana Pasar Uang Disebut Low Risk. Ini Alasannya!

Reksadana pasar uang disebut sebagai salah satu instrumen investasi paling aman. Baca di sini untuk memahami kenapa reksadana pasar uang bisa low risk!

Ketika memutuskan untuk berinvestasi, Sobat PINA mungkin sempat mendengar reksadana pasar uang atau RDPU. Ini disebut-sebut sebagai salah satu instrumen investasi paling aman. Pertanyaannya, benarkah RDPU paling aman dan bisa disebut low risk?

Reksadana ini adalah salah satu jenis reksadana yang dapat dipilih oleh pemodal untuk mengalokasikan dana investasi. Ada sekitar empat jenis investasi reksadana; RDPU biasanya dipilih untuk investasi jangka pendek.

RDPU termasuk salah satu pilihan jenis investasi yang paling aman untukmu, khususnya jika kamu adalah pemula yang baru mulai mencoba berinvestasi.

Apa itu Reksadana?

Pada dasarnya, reksadana adalah wadah yang dapat menghimpun modal dari masyarakat. Reksadana juga bisa disebut mutual fund atau dana kolektif.

Selanjutnya, kumpulan modal tersebut akan dikelola untuk dialokasikan dalam pembelian produk investasi. Biasanya, produk investasi yang dipilih adalah portofolio efek, seperti surat utang, obligasi, deposito bank, hingga saham.

Menariknya, karena modal investasi yang diolah adalah modal kolektif dari banyak investor, setiap keputusan dan pengolahan dilakukan oleh manajer investasi (MI) yang bekerja di balik layar. MI akan mengalokasikan dana ke dalam portofolio efek berdasarkan pertimbangan dan analisis finansial.

Penjelasan tersebut cukup menggambarkan bahwa reksadana adalah instrumen investasi yang cocok untuk pemula dengan keterbatasan modal investasi. Berikut beberapa manfaat investasi reksadana untuk Sobat PINA.

1. Diversifikasi Aset

Salah satu manfaat utama reksadana adalah pilihan diversifikasi aset yang beragam.

Kamu sebagai pemodal bisa memilih membagi modal investasi ke dalam beberapa jenis reksadana. Misalnya, kamu dapat mengalokasikan 80% modal untuk investasi jangka panjang dan 20% untuk investasi jangka pendek.

Reksadana dapat menawarkan opsi diversifikasi tersebut, bahkan prosesnya akan lebih mudah jika kamu menggunakan aplikasi reksadana terbaik. Dengan melakukan diversifikasi, kamu juga bisa mengurangi risiko investasi secara keseluruhan.

2. Bisa Pakai Modal Kecil

Seperti yang disinggung di atas, reksadana adalah instrumen investasi yang cocok untuk pemula, khususnya kamu yang memiliki modal investasi terbatas.

Reksadana merupakan wadah yang menampung modal investasi masyarakat. Jadi, modal investasimu akan dihimpun bersama dengan modal investor lain untuk dikelola dalam portofolio efek.

3. Dana Dikelola oleh Manajer Investasi Profesional 

Reksadana juga memberikan keamanan lebih melalui pihak manajer investasi (MI). Kamu bisa memercayakan setiap keputusan pengelolaan modal kepada MI yang memiliki keahlian dan lebih berpengalaman.

Artinya, reksadana memang cocok untuk pemula karena kamu bisa menyerahkan diversifikasi aset ke manajer investasi yang sudah berpengalaman.

4. Terdiri dari Beberapa Jenis

Reksadana juga menawarkan beberapa jenis investasi, mulai dari jangka pendek, jangka menengah, hingga jangka panjang. Jadi, kamu bisa menyesuaikan pilihan sesuai dengan kebutuhan dan karaktermu pribadi.

Misalnya, ada jenis reksadana saham (RDS) yang lebih cocok untuk investasi jangka panjang. Biasanya, RDS dipilih oleh mereka yang memang perlu menyiapkan uang untuk 10-15 tahun ke depan, seperti biaya sekolah anak.

Ada pula jenis reksadana pasar uang (RDPU) yang lebih cocok digunakan untuk investasi jangka pendek. RDPU biasanya digunakan sebagai wadah menyimpan dana darurat dan semacamnya.

Nah, potensi imbal hasil RDPU memang lebih kecil daripada jenis reksadana yang lain, tapi risiko RDPU juga paling kecil (low risk). Apa maksudnya? 

Pasar Uang adalah Jenis Reksadana Low Risk. Apa Maksudnya?

RDPU alias reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang paling umum dipilih oleh pemula, khususnya kalau kamu masih ingin mengenal dan mempelajari cara kerja reksadana. Seperti yang disinggung di atas, RDPU lebih cocok untuk investasi jangka pendek.

Dengan memilih RDPU, berarti kamu akan mengalokasikan 100% dana investasi pada produk deposito perbankan atau surat utang yang memiliki masa jatuh tempo di bawah satu tahun. Surat yang dimaksud bisa termasuk surat utang korporasi atau surat berharga negara (SBN).

Keuntungan memilih aset deposito atau surat utang dengan masa jatuh tempo di bawah satu tahun adalah risiko yang sangat rendah. Namun, dengan risiko rendah, kamu juga harus siap menerima imbal hasil yang juga cukup rendah pula (low risk, low return). 

Penjelasan bahwa pasar uang adalah jenis reksadana low risk dapat disimpulkan dalam tiga poin berikut:

1. Fluktuasi Cenderung Stabil

RDPU mengalokasikan modal investasi ke dalam produk yang enggak mengalami fluktuasi signifikan atau dengan fluktuasi cenderung stabil.

Dana yang ditempatkan dalam RDPU biasanya digunakan sebagai modal sekaligus untuk menjaga likuiditas. Fluktuasi pasarnya cenderung rendah dan stabil.

2. Nilai Uang Meningkat

Menyimpan uang dalam reksadana pasar uang jauh lebih menguntungkan daripada menyimpannya dalam rekening bank. Memang, bunga RDPU enggak begitu tinggi, tapi biasanya masih lebih tinggi dari tingkat inflasi tahunan.

Hal ini berbeda dari jika kamu menyimpan uang di bank, di mana kamu harus membayar biaya bulanan yang lebih besar daripada bunga per tahun.

3. Jangka Waktu Lebih Pendek

RDPU adalah jenis reksadana jangka pendek, artinya pengambilan dana bisa dilakukan kapan saja. Fleksibilitas ini dimiliki RDPU karena portofolio efek yang dipilih cenderung aman dan memiliki potensi imbal hasil dalam waktu singkat.

Risiko Reksadana Pasar Uang 

Meski low risk, bukan berarti RDPU benar-benar bebas dari risiko. Kamu masih perlu mempertimbangkan beberapa kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi, terlebih jika kondisi pasar modal sedang bermasalah. Berikut beberapa risiko reksadana pasar uang yang bisa terjadi:

1. Penurunan NAB

NAB alias nilai aktiva bersih mungkin mengalami penurunan; bisa karena turunnya harga portofolio efek, bisa juga karena perubahan tingkat suku bunga negara. Kondisi ini dapat menyebabkan wanprestasi dari bank atau pemilik surat berharga, bahkan mungkin sampai ke tahap force majeure.

2. Likuidasi

Risiko likuidasi menjelaskan kemungkinan ketidakmampuan bank atau atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek. Artinya, modal yang sudah kamu investasikan mungkin enggak bisa dikembalikan.

Tips Memilih Aplikasi Reksadana Terbaik untuk Kamu

Nah, Sobat PINA dapat memilih mengalokasikan dana ke dalam RDPU melalui aplikasi reksadana terbaik. Saat ini, ada beberapa pilihan aplikasi reksadana di Indonesia. Kamu perlu memilih yang tepat dan memenuhi beberapa kriteria berikut:

1. Cari yang Praktis

Pilih aplikasi reksadana terbaik yang praktis dan memberikan banyak kemudahan, khususnya bagi pemula. Dengan demikian, kamu bisa menggunakan aplikasi dengan mudah dan menanamkan modal dengan mudah pula.

2. Pastikan Keamanan Terjamin

Selanjutnya, pilihlah aplikasi reksadana yang memberikan jaminan keamanan ekstra. Ingat, kamu perlu menjaga data pribadi dan modal investasi. Jadi, pastikan pilih aplikasi yang diawasi dan dilindungi oleh OJK, seperti PINA.

3. Perhatikan Testimoni Pengguna

Cara paling mudah mengetahui kualitas produk semacam aplikasi reksadana adalah dengan mencari tahu testimoni pengguna lama. PINA dikenal sebagai aplikasi keuangan all-in-one yang bisa jadi andalanmu.

 

Kriteria aplikasi reksadana terbaik di atas dapat kamu temukan pada PINA yang menawarkan segala jenis investasi dalam satu aplikasi. Tidak mengherankan jika PINA menjadi salah satu aplikasi investasi terbaik untuk jual-beli saham dan reksa dana. 

PINA dapat menyesuaikan dan memberikan saran investasi yang berbeda-beda untuk setiap orang. Melalui PINA, beri tahu tujuan investasi dan profil risikomu, lalu kamu akan mendapatkan saran diversifikasi portofolio secara otomatis.

Pina

Pina

Content Writer Team