Investor Adalah Penanam Modal, Ini Dia Keuntungan dan Tipsnya

Investor adalah orang atau entitas lain yang menanam modal dengan harapan menerima keuntungan finansial demi mencapai tujuan keuangan.

Tujuan tersebut bisa berbeda-beda bagi setiap investor, misalnya menyiapkan tabungan pensiun, mendanai pendidikan perguruan tinggi, atau sekadar mengumpulkan kekayaan dari waktu ke waktu.

Lalu, berapa keuntungan yang mungkin diterima oleh investor dan bagaimana tips menjadi investor andal? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini ya, Sobat PINA!

Definisi Investor

Investor adalah penanam modal yang tujuannya untuk mendapatkan keuntungan. Enggak harus manusia, investor ini juga bisa mengacu ke sebuah perusahaan yang menanam modal ke perusahaan lain guna memperoleh imbal hasil.

Investor juga dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan profil risiko. Nantinya, profil risiko ini akan mempengaruhi keputusan-keputusan yang akan diambil oleh investor tersebut.

Misalnya, kamu adalah investor agresif. Artinya, kamu menyukai jenis investasi yang risikonya cukup tinggi. Sobat PINA bisa memilih instrumen investasi saham yang memberikan imbal hasil signifikan dengan risiko yang juga tinggi.

Jenis-jenis Investor 

Seperti yang dijelaskan di atas, investor terbagi dalam lima jenis. Kalau kamu baru akan belajar investasi melalui aplikasi investasi, lima jenis investor ini penting diketahui sebelum kamu memulai berinvestasi untuk mencapai financial goal yang sudah kamu tentukan. 

• Investor Moderat

Pertama, ada investor moderat yang ingin menumbuhkan uang mereka tanpa kehilangan terlalu banyak modal. Tujuan mereka adalah untuk menimbang peluang dan risiko.

Pendekatan investor ini kadang-kadang digambarkan sebagai strategi ‘seimbang’. Pada umumnya, investor moderat mengembangkan portofolio mereka yang mencakup campuran saham dan obligasi, mungkin dengan perbandingan 50:50 atau 60:40. 

• Investor Ritel

Kedua, ada investor ritel atau yang dikenal sebagai investor individu. Investor non-profesional ini yang membeli dan menjual sekuritas atau dana yang mengandung sekeranjang sekuritas, seperti reksa dana dan dana yang diperdagangkan di bursa.

Investor ritel melakukan perdagangan mereka melalui perusahaan pialang tradisional, online, atau platform investasi lainnya. Investor ritel membeli sekuritas untuk akun pribadi mereka sendiri dan berdagang dalam jumlah lebih kecil dibandingkan dengan investor institusional. 

• Investor Konservatif

Investor jenis ini bersedia menerima sedikit atau tanpa ada volatilitas dalam portofolio investasi mereka.

Kelompok pemula serta pensiunan, atau mereka yang mendekati usia pensiun, sering dimasukkan dalam kategori ini. Sebab, mereka cenderung enggak mau mengambil risiko atas investasi pokok mereka dan memiliki strategi investasi jangka pendek. 

• Investor Agresif

Investor agresif adalah penanam modal dengan toleransi risiko tinggi. Mereka punya pemahaman baik akan situasi pasar dan volatilitas sekuritas, sehingga bersedia mengikuti strategi untuk mencapai pengembalian yang lebih tinggi dari rata-rata.

Investasi mereka lebih menekankan pada mempertahankan investasi utama mereka. 

• Investor Institusional

Investor institusional adalah organisasi atau perusahaan yang menanamkan sejumlah uang atas nama orang lain. Reksa dana dan perusahaan asuransi adalah beberapa contohnya.

Investor institusional sering membeli dan menjual sejumlah besar saham, obligasi, atau sekuritas lainnya. Grup ini juga dipandang lebih canggih daripada rata-rata investor ritel. 

Keuntungan Menjadi Investor 

Tentunya, menjadi investor akan memberikan kamu beberapa keuntungan. Nah, keuntungan-keuntungan tersebut bisa kamu lihat di bawah ini.

1. Mengembangkan Nilai Kekayaan 

Salah satu tujuan utama investor adalah mencapai financial goal di usia tertentu. Seorang investor biasanya sudah mencanangkan berapa nilai kekayaan yang harus ia kumpulkan dalam jangka waktu tertentu.

Namun, dalam praktiknya, untuk bisa mengembangkan nilai kekayaan, kamu harus melakukan riset serta analisis yang mendalam agar bisa mengetahui risiko-risikonya.

Lalu, saat hasil analisisnya dirasa sudah matang, maka investor akan menentukan serta memilih investasi yang tepat sesuai profil mereka. 

2. Melindungi Aset dari Inflasi 

Tujuan penting lainnya yang ingin dicapai investor adalah melindungi aset-asetnya dari inflasi.

Secara umum, inflasi di sebuah negara terjadi setiap tahun yang menyebabkan penurunan terhadap nilai mata uang. Tingkat suku bunga dari bank pun tergolong lebih rendah jika dibandingkan dengan persentase inflasi.

Nah, setiap instrumen investasi yang kamu pilih enggak akan terpengaruh oleh hal itu. Jadi, modal utamamu akan tetap aman dan Sobat PINA bisa memperoleh imbal hasil sesuai dengan kondisi keuangan di masa itu.

3. Menyusun Jaminan Masa Depan 

Tujuan lain yang juga biasanya dimiliki investor adalah menyusun jaminan masa depan.

Investor biasanya sudah melakukan estimasi uang yang ingin dikumpulkan untuk pemenuhan kebutuhan di masa depan. Misalnya, kamu ingin menyiapkan dana kesehatan, pendidikan, hingga kebutuhan lainnya. 

Nah, investasi membantu kamu mencapai tujuan tersebut. Sehingga, saat masa depan dirasa enggak pasti, kamu sudah sedia payung sebelum hujan.

Tips Menjadi Investor Andal 

Sebelum menjadi seorang investor, ada empat tips yang perlu sobat PINA perhatikan agar bisa menjadi investor andal dan ulung. Memangnya, apa itu investor andal?

Investor andal adalah ketika kamu memiliki kemampuan mengelola risiko investasi dan mencari instrumen investasi yang tepat. Jadi, kamu sudah memperkirakan hal-hal yang akan terjadi di depan. Nah, bagaimana cara menjadi investor andal? Berikut tips-tipsnya!

1. Selalu Belajar 

Investor adalah orang yang dapat memposisikan dirinya seperti sebuah gelas. Jika gelasnya sudah terisi penuh, kosongkan gelas tersebut dan isi dengan yang baru. Hal ini sama seperti saat kamu mempelajari saham.

Saat belajar tentang saham, Sobat PINA harus menganalisis dinamika saham mana yang akan crash dan mana yang akan naik. Selain itu, kamu juga perlu mengenali risiko-risiko ketika akan melakukan investasi. 

2. Mulai Investasi Sejak Dini 

Alangkah lebih baik jika kamu melakukan investasi sejak dini. Pasalnya, imbal balik yang bisa kamu dapatkan pun akan semakin besar.

Meski begitu, kamu tetap perlu melakukan riset terlebih dahulu, ya! Perkirakan, instrumen investasi apa yang akan kamu pilih. Untuk itu, mantapkan hati untuk segera berinvestasi sejak sekarang. 

3. Gunakan ‘uang dingin’ untuk Investasi 

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, Sobat PINA harus menyiapkan uang dingin. Uang dingin di sini maksudnya adalah uang yang enggak kamu pakai untuk keperluan apa pun. 

Uang mati untuk investor adalah hal yang enggak asing lagi, khususnya untuk investor lama. Kebanyakan investor menggunakan uang sisa kebutuhan untuk berinvestasi.

Soalnya, jika suatu hari terjadi hal-hal yang enggak terduga pada dana investasi, kamu enggak akan kehilangan dana untuk mencukupi kebutuhan pokok.

4. Pakai Platform Investasi Terpercaya 

Untuk memulai investasi yang aman, serahkan saja pada platform investasi yang sudah mendapat pengakuan dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Saat platform yang kamu pilih sudah diakui oleh negara, berinvestasi tentu jadi lebih tenang dan nyaman.

Setelah membaca artikel di atas, kamu jadi tahu bahwa investor adalah seseorang yang menanamkan modalnya dengan harapan mendapat keuntungan.

Biasanya, investor berinvestasi untuk mencapai financial goal mereka masing-masing. Kamu juga jadi punya passive income yang bisa menambah pundi-pundi kekayaan tanpa harus bekerja terus-menerus. 

Nah, untuk mulai investasi, kamu enggak harus menyiapkan modal yang besar.  Bahkan kalau berinvestasi lewat aplikasi keuangan all-in-one PINA, kamu bisa mulai dari Rp10 ribu saja, lho!

PINA adalah platform investasi yang sudah mendapat pengawasan dari OJK, jadi dijamin aman! Kamu tinggal tentukan financial goal dan top up dana investasi kamu di PINA untuk menikmati cashback menarik! Yuk, mulai investasi dari sekarang!