Dear Parents, Ini Tip Mengenalkan Investasi Pada Anak

Bukan supaya jadi materialistis, mengenalkan nilai uang dan manfaat investasi akan membuat anak lebih bijak mengelola keuangan di masa datang.

“Seandainya saya tahu soal manajemen keuangan dan investasi lebih cepat dan lebih muda.” Kamu pernah berpikir begini?

Sayangnya, tidak semua orangtua membicarakan soal manajemen keuangan dan investasi dengan anak mereka. Tidak ingin membuat anak khawatir, merasa anak masih terlalu muda, takut anak menceritakannya pada orang lain, dan merasa itu bukan urusan anak-anak. Itu adalah beberapa alasan yang membuat orangtua enggan membahas topik keuangan dan investasi pada anak. Coba, deh, posisikan anak kamu pada posisi kamu sekarang. Ini cukup untuk jadi alasan untuk kamu membantu anak mengenal manajemen keuangan dan investasi sedini mungkin.

Manfaat Investasi Bagi Anak

Setiap orangtua adalah perencana keuangan bagi anak mereka. Berbagai biaya harus diperhitungkan baik-baik, terutama biaya pendidikan. Bukan rahasia kalau harga pangan, sandang, rumah, biaya transportasi, juga biaya pendidikan terus meningkat dari tahun ke tahun. Kalau kamu sudah melek finansial, sekarang giliran kamu untuk membantu anak mulai belajar tentang manajemen keuangan dan investasi.

Mengapa investasi? Karena konsep menabung saja tidak bisa mengikuti tingkat inflasi. Bunga tabungan untuk pelajar, misalnya, yang tak seberapa membuat nilai uang yang kamu tabung untuk anak justru bisa menyusut karena tergerus inflasi. Sedangkan, investasi dengan bunga lebih besar daripada inflasi, masih bisa memberi keuntungan.

Pada dasarnya, tidak ada kata “terlalu muda” dalam hal berinvestasi. Waktu investasi yang lebih panjang jadi keuntungan terbesar yang dimiliki investor berusia muda. Semakin lama investasi dilakukan,  semakin besar keuntungan yang didapat. Kamu bisa menyiapkan biaya yang dibutuhkan anak seperti biaya masuk perguruan tinggi, sementara anak bisa sesegera mungkin menyiapkan diri untuk meraih tujuan keuangan di masa depan mereka.

Oleh karena itu, baiknya kamu mulai menanamkan pemahaman dan keinginan untuk berinvestasi pada anak. Makin cepat kamu dan anak kamu mulai investasi, makin banyak waktu dan kesempatan untuk investasi itu bertumbuh.

Baca juga: Pilih Investasi Reksa Dana Bisa Lebih Untung daripada Menabung

Tabungan untuk belajar mengatur keuangan
123RF

Kenalkan Sesuai Usia

Seperti mengajari anak membaca, tentu ada tahapan untuk mengenalkan anak tentang investasi. Tidak mungkin juga, kamu tiba-tiba mengajarkan anak usia balita tentang reksa dana, kan? Kamu bisa mulai bertahap mengenalkan tentang investasi sesuai dengan usia anak:

Usia di bawah 6 tahun

Pada usia semuda ini anak sudah bisa mulai diajarkan tentang mencari uang, membelanjakan uang, menabung, dan menyumbangkan uang untuk yang membutuhkan, lho. Gunakan konsep ini melalui cerita yang diselipkan dalam kegiatan sehari-hari.

Saat akan pergi bekerja, kamu bisa bilang kalau kamu harus bekerja untuk mendapatkan uang. Dengan begitu anak akan paham kalau uang harus dicari, tidak keluar begitu saja dari mesin ATM. Untuk menjelaskan pentingnya usaha terus-menerus untuk mendapatkan hasil di masa depan, kamu bisa menggunakan contoh menanam pohon dan merawatnya dari hari ke hari supaya bisa mendapatkan bunga atau buah di kemudian hari. Lebih bagus lagi kalau kamu ajak anak menanam bunga hias berbunga atau pohon tomat agar benar-benar memahami konsep menginvestasikan usaha dan waktu untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Di usia ini, kamu sudah bisa mulai mengajarkan anak untuk menabung juga. Cara terbaik adalah memberikan mereka celengan berbahan transparan, sehingga mereka bisa benar-benar melihat uang yang mereka masukkan bertambah dari hari ke hari.

Anak-anak di usia ini dengan sangat mudah menyerap contoh dari apa yang mereka lihat. Untuk mengajarkan anak agar berhati-hati dalam membelanjakan uang, kamu juga mesti memberi contoh yang baik. Kalau kamu dengan mudah gesek kartu setiap kali ke pusat perbelanjaan, anak-anak akan merekamnya dalam ingatan dan kemungkinan besar akan mencontohnya.

Daripada bilang harga benda yang diinginkan anak mahal, anak akan lebih mudah mengingat dengan bentuk nyata. Sesekali minta mereka membayar barang yang mereka inginkan menggunakan uang dari celengan yang mereka kumpulkan. Dengan begitu, mereka akan paham nilai uang.

Anak usia SD hingga SMP

Pelan-pelan ajak anak untuk  memahami bahwa setiap orang harus berusaha untuk mendapatkan uang. Uang tidak jatuh begitu saja dari langit. Usaha yang dimaksud di sini bukan soal membereskan tempat tidur dan kamar mereka, karena itu kewajiban mereka, tapi pekerjaan-pekerjaan kecil yang sesuai usia mereka. Misalnya, membantu pekerjaan di tempat usaha kamu.

Di usia ini anak sudah bisa diajarkan untuk membedakan hal yang termasuk kebutuhan dan keinginan. Sebelum mengajak mereka ke taman hiburan atau membeli gadget terbaru, mereka perlu paham bahwa itu termasuk dalam kategori keinginan yang baru boleh dibeli jika makanan, listrik, biaya sekolah, yang termasuk dalam kategori kebutuhan telah terpenuhi.

Ajarkan mereka untuk menghindari belanja impulsif. Kalau mereka merengek ingin membeli tas baru atau mainan tertentu, hindari untuk langsung mengabulkannya. Minta mereka untuk menundanya sehari atau seminggu dan memikirkan apakah benda itu betul-betul mereka perlukan atau tidak. Anak-anak biasanya sudah berubah pikiran dalam sehari saja. Pada usia yang lebih besar, anak sudah bisa diajak untuk negosiasi, kalau ingin mainan maka mereka tidak bisa membeli sepatu yang sudah lama diinginkan, misalnya. Dengan begitu mereka tahu tentang bujet.

Anak-anak juga sudah bisa diajarkan tentang goals jangka pendek dan jangka panjang. Jika anak ingin benda yang mahal, dorong mereka untuk menabung untuk mencapainya. Misalnya, saat anak ingin membeli mainan dengan harga Rp1 juta, bantu mereka menghitung berapa uang jajan yang mesti ditabung setiap minggu jika mereka punya target membelinya dalam tiga bulan. Membukakan mereka tabungan untuk pelajar adalah langkah awal untuk membantu mereka memahami produk-produk keuangan.

Kamu juga sudah bisa memberi contoh investasi yang lebih nyata. Investasi dalam bentuk emas adalah contoh yang paling mudah. Kamu bisa menekankan saat membeli emas, itu bukan sekadar perhiasan tetapi juga untuk investasi karena harganya bisa meningkat di kemudian hari. Kalau perlu, kamu bisa membukakan tabungan emas.

Oya, selain mengajarkan tentang apa saja yang bisa dibeli dengan uang, jangan lupa untuk melatih empati anak dengan mengajarkan mereka tentang berbagi, ya.

Baca juga: Tips Memulai Investasi Uang di Usia 20-an

Manfaat investasi sejak muda
Freepik

Saat Sudah Memiliki KTP

Salah satu syarat untuk melakukan investasi yang sesungguhnya, seperti dalam bentuk reksa dana dan saham adalah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP). Lagi-lagi cara termudah untuk menurunkan ilmu adalah dengan memberi contoh langsung. Untungnya sekarang berinvestasi sudah semakin gampang, bisa lewat aplikasi investasi. PINA memiliki fitur yang mudah dipahami bagi investor pemula sekalipun.

Mau memberi hadiah ulang tahun yang tidak biasa? Berikan saham atau reksa dana. Semakin cepat mulai melakukan investasi dan semakin panjang kesempatan untuk membuat aset berkembang. Keuntungannya pun bisa semakin besar.

Ada banyak alasan untuk memberi pengetahuan tentang investasi pada anak. Yang utama adalah agar anak tidak mengulang hal yang pernah kamu sesali (seperti memilih produk investasi yang kurang tepat). Tapi bukan berarti kamu terlalu mengontrol juga. Agar anak tahu adanya risiko dalam setiap keputusan keuangan, kamu perlu memberikan ruang untuk belajar. Bagi anak, diskusi lebih baik ketimbang nasehat menggurui.

Semakin cepat anak belajar mengelola keuangan, menabung, dan berinvestasi juga akan membantu keuangan kamu sendiri di masa depan. Semua orangtua berharap tidak membebani anak mereka di masa depan, dan juga ingin anak mereka mandiri secara keuangan, dan tidak meminta uang pada orangtua terus. Dengan melakukan investasi sejak dini, anak-anak diharapkan bisa membantu diri mereka sendiri dan orangtua di masa depan.

Pina

Pina

Content Writer Team