4 Cara Menghemat Uang untuk Tabungan Pendidikan Anak

Pendidikan itu penting, tapi biayanya semakin mahal dari tahun ke tahun. Yuk, simak cara menghemat uang untuk tabungan pendidikan anak di artikel ini!

Kalau kamu ingin bisa menabung, kamu harus tahu dulu bagaimana cara menghemat uang. Apalagi jika itu bertujuan untuk mempersiapkan pendidikan terbaik untuk anak. Jelas hal tersebut merupakan tindakan yang sangat bijak.

Warisan terbaik untuk anak bukanlah deposito, mobil, rumah, atau benda fisik mahal lainnya. Warisan terbaik bagi mereka adalah pendidikan. Klise memang, tapi bukankah itu yang jadi dasar bagi mereka untuk bisa survive di tengah masalah-masalah hidup yang mungkin akan mereka alami nanti?

That’s the only reason kenapa kita sebagai orang tua harus mempersiapkan pendidikan terbaik bagi anak kita. Sayangnya, enggak semua orang tua pandai menghemat uang untuk tabungan pendidikan anak. Banyak dari mereka bahkan enggak punya strategi yang tepat sehingga tabungan hanya jadi kenangan.

Namun, tak perlu khawatir, berikut ini ada beberapa cara menghemat uang untuk tabungan pendidikan anak yang bisa kamu tiru.

Kesalahan yang Sering Dilakukan Orang Tua

Sebelum membahas soal cara menghemat uang untuk tabungan pendidikan anak, ada baiknya bila kamu tahu kenapa banyak orang tua yang gagal melakukannya.

Bukan karena mereka enggak punya kemampuan untuk menabung, tapi kesalahan-kesalahan berikut inilah yang sering dilakukan orang tua ketika menabung untuk tabungan pendidikan anak.

1. Enggak Menyiapkan Jumlah Tabungan Cukup

Kebanyakan orang tua hanya berpikir untuk menabung semaunya dan secukupnya. Pada saat tabungan akan dipakai, jumlahnya enggak cukup untuk memenuhi kebutuhan biaya pendidikan. Inilah pentingnya menentukan target tabungan pendidikan di awal.

2. Enggak Melibatkan Anak

Melibatkan anak dalam proses menabung juga penting demi memberikan rasa tanggung jawab kepada anak. Hal ini bertujuan agar anak merasa dilibatkan dalam hal pendidikan, apalagi mereka juga yang bakal menjalaninya. Kurangnya keterlibatan anak dapat membuat mereka kurang menghargai usaha orang tua untuk menabung.

3. Mengandalkan Pinjaman untuk Membayar Biaya Pendidikan Anak

Mengambil pinjaman untuk membayar biaya pendidikan anak memang enggak ada salahnya. Akan tetapi, mengandalkan pinjaman sepenuhnya hanya akan menimbulkan masalah baru.

Pinjaman sebaiknya hanya diambil ketika kamu aktif bekerja dan memiliki penghasilan tetap. Sayangnya, di masa yang akan datang, hal ini masih belum pasti.

Kondisi ini tentu membuat pengajuan pinjaman belum tentu diterima. Kalaupun diterima, membayarnya kembali akan sulit karena ada kemungkinan sewaktu anak sudah masuk kuliah, kamu sedang ada di masa pensiun.

4. Enggak Memperkirakan Nilai Uang di Masa Depan

Inflasi adalah hal yang perlu diperhitungkan saat menentukan jumlah tabungan pendidikan. Mudahnya begini. Harga kerupuk saat ini belum tentu sama dengan harga kerupuk 10-15 tahun mendatang. Ini yang dimaksud dengan inflasi. Nilai mata uang sekarang beda dengan 10 tahun mendatang.

Sayangnya, hukum ini juga berlaku terhadap biaya pendidikan anak yang juga semakin naik. Karenanya, perkirakan nilai uang saat menentukan target tabungan.

4 Cara Menghemat Uang untuk Tabungan Sekolah Anak

Perencanaan keuangan adalah kunci untuk bisa menabung. Begitu juga saat harus mengumpulkan uang untuk tabungan sekolah anak. Pengeluaran harus dihitung dengan baik agar kamu bisa menghemat uang.

Buat kamu yang bingung harus melakukan apa untuk menghemat uang, berikut ini cara yang bisa kamu lakukan.

1. Hitung Perkiraan Biaya Pendidikan

Kamu wajib punya target menabung yang jelas. Untuk itu, perkirakan biaya pendidikan pada saat anak masuk sekolah atau kuliah. Memang, enggak ada yang tahu situasi dan kondisi di masa tersebut. Namun, kamu masih bisa menghitung rata-rata besaran inflasi tiap tahunnya.

Ambil data inflasi dalam 10-15 tahun terakhir, kemudian hitung rata-ratanya. Persentase ini yang kemudian bisa jadi petunjuk kenaikan biaya pendidikan di masa yang akan datang.

Selain biaya pendidikan, sebaiknya kamu juga memperhitungkan beberapa faktor lain seperti tingkat pendidikan, tempat pendidikan, serta biaya hidup ketika anak harus berkuliah di luar kota.

Perhitungan ini akan membantu kamu memenuhi kebutuhan anak ketika masuk kuliah nanti.

2. Buat Rencana Sedini Mungkin

Mungkin saat ini anak kamu masih lucu-lucunya atau mungkin baru lahir. Akan sangat membantu ketika kamu bisa membuat rencana sedini mungkin sewaktu kamu masih sanggup untuk bekerja keras.

Pengeluaran untuk tabungan pendidikan setiap bulannya pun juga cenderung lebih rendah karena ‘tenor’ tabungan lebih lama.

3. Hindari Pengeluaran yang Enggak Perlu

Saat ini, banyak hal yang membuat kita selalu berbelanja, bahkan untuk barang-barang yang sebenarnya enggak perlu. Terlena akan ‘hipnotis’ produk diskon harus sesegera mungkin ditanggulangi.

Alokasikan dana belanja ini untuk tabungan pendidikan anak sehingga pengeluaran-pengeluaran enggak perlu seperti ini bisa dihindari dengan baik.

4. Dukung dengan Investasi

Menabung bukan satu-satunya cara untuk mengumpulkan dana dengan konsisten dan tepat guna. Berinvestasi bisa jadi solusi menabung terbaik, bahkan menguntungkan. Cari tahu produk investasi terbaik yang bisa kamu peroleh untuk meraih target tabungan pendidikan anak.

5 Strategi Mempersiapkan Biaya Pendidikan Anak

Cara menghemat uang sudah ada tinggal bagaimana kamu memilih bentuk tabungan yang terbaik. Berikut ini strategi mempersiapkan biaya pendidikan anak yang bisa kamu pertimbangkan.

1. Tabungan Konvensional

Cara paling sederhana tentu saja dengan menaruh uang di rekening bank. Kamu bisa membuat satu rekening bank khusus untuk mengalokasikan dana tabungan, di mana dana dalam rekening ini enggak bisa diganggu gugat apa pun yang terjadi.

Selama rutin menabung, target pasti akan tercapai dengan baik. Sayangnya, kekurangan tabungan konvensional ada di biaya administrasi bulanan. Kalaupun tabungan disimpan di rumah, risiko uang rusak atau hilang cukup besar.

2. Asuransi

Asuransi pendidikan memang jadi salah satu strategi untuk mendapatkan dana pendidikan. Tiap bulannya kamu bisa membayarkan premi untuk mendapatkan benefit dari asuransi pendidikan. Tapi, asuransi pendidikan dan tabungan pendidikan adalah dua hal yang berbeda.

Asuransi pendidikan lebih berupa perlindungan terhadap tabungan dana pendidikan ketika kamu sebagai pencari nafkah jatuh sakit atau meninggal dunia, sehingga dana pendidikan masih bisa ter-cover dengan baik. Sebaiknya, tetaplah menabung meski sudah ada asuransi pendidikan.

3. Deposito

Deposito lebih berguna ketika kamu punya dana yang besar di awal. Alih-alih menaruhnya ke rekening tabungan biasa, deposito akan lebih menguntungkan karena bunganya lebih besar.

Selain itu, deposito juga enggak mudah dicairkan karena harus mengikuti periode deposito yang sudah disetujui sebelumnya. Sehingga, dana di deposito lebih aman dari jangkauan ‘tangan-tangan nakal’ kamu yang suka belanja barang enggak penting.

Cukup pilih produk deposito yang sesuai dengan kebutuhan biaya pendidikan anak nantinya.

4. Emas

Emas adalah investasi yang mudah dicairkan saat dibutuhkan. Nilai emas mengalami fluktuasi sesuai kondisi pasar sehingga nilainya jauh lebih stabil ketimbang harus menabung uang.

Carilah emas dalam bentuk batangan dengan kadar 99% agar lebih mudah dicairkan. Sebab, emas batangan murni diterima hampir seluruh tempat, termasuk Pegadaian, Antam, serta bank-bank syariah.

5. Reksadana

Buat kamu yang concern terhadap nilai uang, investasi reksadana dapat menjadi pilihan terbaik. Sebab, reksadana merupakan produk investasi dengan risiko relatif kecil sehingga cocok untuk investasi jangka panjang, termasuk tabungan pendidikan anak.

Tabungan reksadana pun juga jauh lebih menguntungkan karena nilainya mengikuti nilai pasar pada waktu itu.

Untuk hasil investasi reksadana yang lebih optimal, pastikan kamu menggunakan aplikasi keuangan yang jelas dan terjamin keamanannya seperti PINA. Aplikasi investasi PINA berada di bawah PT Trust Sekuritas yang sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Selain itu, server PINA berada di lokasi aman dengan sertifikat tier 3 ISO. Dana nasabah juga disimpan di Rekening Dana Nasabah (RDN) untuk saham dan Bank Kustodian untuk Reksa Dana, sehingga selalu aman.

 

Agar jumlah tabungan cukup, cara menghemat uang untuk biaya pendidikan anak perlu diterapkan sedini mungkin. Kita sebagai orang tua sebaiknya bisa merencanakan dan melakukan manajemen finansial dalam satu aplikasi agar enggak tercecer.

Kamu bisa memanfaatkan fitur keuangan PINA yang akan membantumu me-manage pengeluaran dan pemasukan dalam satu aplikasi keuangan all-in-one. Download dan coba aplikasi investasi PINA sekarang!

Pina

Pina

Content Writer Team