5 Tips Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak Supaya Enggak Salah Hitung
Dana pendidikan anak merupakan bagian penting untuk memberikan masa depan terbaik bagi buah hati. Simak tipsnya di sini agar enggak salah hitung mempersiapkan dana!
Saat sudah berkeluarga, mempersiapkan dana enggak cuma penting untuk diri sendiri, tapi juga bagi kehidupan sang buah hati. Salah satunya dana pendidikan anak. Ketika kebutuhan saat ini dirasa sudah cukup mahal, biaya di masa yang akan datang tentu akan semakin tinggi, apalagi di bidang pendidikan.
Makanya, Sobat PINA harus pintar dalam mengelola keuangan, apalagi kalau harus menyisihkan sebagian uang untuk dana pendidikan anak dan sebagainya. Tetapi, tenang aja. Sobat PINA bisa mulai dengan berinvestasi atau mengikuti cara mengelola keuangan di bawah ini!
Kapan Harus Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak?
Sebelum lanjut ke cara mengelola keuangan agar siap membiayai pendidikan sang buah hati, lebih baik Sobat PINA ketahui dulu, kapan sebaiknya kamu harus mulai menyiapkan dana ini? Jawaban yang paling tepat adalah sejak sekarang!
Makin cepat kamu mempersiapkan dana pendidikan anak, makin cepat pula dana tersebut terkumpul. Hal ini penting karena kamu enggak hanya akan menabung untuk kebutuhan sekolah sang buah hati, tapi juga mempersiapkan dana pensiun, dana darurat, dan lainnya.
Saking banyaknya perencanaan keuangan yang harus kamu urus, mustahil bila Sobat PINA bisa mencapai financial goal tanpa bantuan aplikasi pengatur keuangan.
Namun, pastikan kamu memilih aplikasi yang sudah mendapat izin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ya, seperti PINA, untuk menjamin keamanan selama masa penggunaan.
5 Cara Mengelola Keuangan supaya Siap Membiayai Dana Pendidikan Anak
Nah, agar Sobat PINA menjadi orang tua yang siap membiayai pendidikan anak, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa simak penjelasan berikut sampai tuntas!
1. Kumpulkan Informasi Sedetail Mungkin
Cara pertama untuk mempersiapkan dana pendidikan anak adalah dengan mengumpulkan informasi mengenai sekolah anak sedetail mungkin. Soalnya, saat ini sudah tersedia banyak sekali pilihan sekolah negeri maupun swasta di Indonesia.
Kamu bisa pilih berdasarkan jarak hingga minat sang anak itu sendiri. Tentu, saat anak sudah mulai bisa mengambil keputusan, Sobat PINA juga harus mulai mengajaknya berdiskusi mengenai sekolah mana yang akan dituju berikutnya.
Dalam rangka mengumpulkan informasi, Sobat PINA bisa memanfaatkan internet untuk mencari informasi di website resmi sekolah atau bertanya ke orang terdekat yang mungkin anaknya menempuh pendidikan di sekolah tersebut.
2. Tentukan Beberapa Pilihan Sekolah
Setelah mengumpulkan informasi, kamu jadi tahu mengenai kondisi sekolah, kapan harus mendaftar, persyaratan apa saja yang dibutuhkan, dan sebagainya.
Dari informasi tersebut, kamu bisa memilih mana institusi pendidikan yang pas untuk kondisi keuangan kamu dan minat si kecil.
Bila informasi di internet belum cukup membuatmu yakin untuk menyekolahkan anak di institusi pendidikan tertentu, Sobat PINA juga bisa survei secara langsung agar mengetahui gambaran sekolahan secara lebih riil.
Sobat PINA juga bisa memutuskan kapan harus segera mendaftarkan si kecil ke sekolah tersebut. Soalnya, saat ini banyak sekali sekolah yang menerapkan sistem waiting list, lho!
Jika enggak dimulai dari sekarang, mungkin saja sekolah yang kamu incar malah sudah full booked duluan.
3. Susun Anggaran Pendidikan Anak
Tahap berikutnya yang cukup penting untuk mempersiapkan dana pendidikan anak adalah menyusun anggarannya. Kamu bisa mulai dari tingkat pendidikan yang paling rendah terlebih dahulu, misalnya playgroup, TK, SD, SMP, SMA, hingga kuliah.
Dari masing-masing tingkat pendidikan, kamu harus tahu detail biaya pendaftaran, uang pembangunan, hingga biaya per bulan yang dibutuhkan. Setelah itu, perhatikan juga bahwa ada inflasi yang bakal terjadi setiap tahunnya.
Makanya, Sobat PINA juga harus memperkirakan, besaran biaya yang dibutuhkan saat sang buah hati mendaftar. Kemudian, buatlah rekening terpisah agar dana pendidikan anak yang kamu siapkan enggak terganggu atau digunakan untuk memenuhi kebutuhan lainnya.
Setelah itu, tentukan besaran biaya yang harus kamu sisihkan setiap bulannya untuk mempersiapkan dana pendidikan anak. Kamu bisa mengatur perencanaan ini dengan melibatkan durasi waktu menabung yang kamu pilih.
4. Buat Anggaran untuk Kebutuhan Lainnya
Seperti yang sudah disebutkan di atas, selain mempersiapkan dana pendidikan anak, persiapkan juga kantong-kantong lain untuk memenuhi berbagai kebutuhan di masa mendatang. Kamu bisa bagi menjadi dua kantong lagi, yakni dana pensiun dan dana darurat.
Dana pensiun tentu saja perlu Sobat PINA siapkan mengingat kamu enggak mungkin bekerja selamanya. Dengan mempersiapkan ini, kamu juga berupaya untuk enggak merepotkan anak di masa tuamu nanti.
Ada pula dana darurat, yakni biaya yang bisa kamu pakai jika ada hal-hal darurat terjadi. Misalnya, Sobat PINA tiba-tiba jatuh sakit atau terkena PHK. Dengan adanya dana ini, kamu jadi enggak perlu mengobrak-abrik tabungan pendidikan anak yang sudah terkumpul.
Setelah membuat tiga kantong tabungan sekaligus, tentu kamu harus memperkirakan, berapa persen gaji yang harus kamu sisihkan untuk dana pendidikan anak, dana pensiun, dan dana darurat.
Agar ketiganya dapat terlaksana dengan baik, kamu perlu konsistensi yang tinggi dalam menabung.
5. Pilih Instrumen Investasi yang Ideal
Terakhir, Sobat PINA bisa memilih instrumen investasi yang ideal serta sesuai dengan profil risiko dan kebutuhan dana pendidikan di masa depan.
Mengapa harus mulai berinvestasi? Soalnya, investasi adalah metode menabung yang membuat danamu enggak tergerus arus inflasi.
Berbeda halnya dari tabungan biasa, investasi enggak hanya akan menjaga dana pokok yang kamu setorkan di awal, tapi juga memberikan imbal hasil sesuai dengan kondisi pasar.
Artinya, kamu bisa mendapat keuntungan lebih berdasarkan modal yang kamu tanam. Makin besar modal yang kamu tanam, makin besar pula peluangmu untuk menuai keuntungan.
Saat berinvestasi, Sobat PINA juga harus tahu profil risiko kamu. Misalnya, jika Sobat PINA adalah investor yang ingin memperoleh keuntungan besar dalam jangka panjang, kamu bisa disebut sebagai investor agresif. Contoh instrumen investasi yang cocok untukmu adalah reksa dana saham atau saham.
Namun, jika kamu lebih memilih untuk mendapat imbal hasil yang stabil tanpa harus menanggung risiko terlalu tinggi, kemungkinan kamu adalah investor konservatif. Untuk itu, kamu bisa memilih instrumen investasi reksa dana pasar uang atau obligasi.
Setelah membaca penjelasan di atas dan melihat arus inflasi dari tahun ke tahun, ternyata menyiapkan dana pendidikan anak itu penting, bukan? Kamu bisa mempersiapkannya dari sekarang dengan melakukan cara-cara tersebut.
Agar progress-mu dalam mempersiapkan dana pendidikan anak lebih lancar, siapkan juga kantong tabungan lainnya supaya enggak mengganggu tabungan pendidikan anak. Kamu bisa manfaatkan fitur PINA Goal di aplikasi keuangan all-in-one PINA! Apa itu?
PINA Goal adalah salah satu fitur yang dapat membantu kamu untuk mewujudkan financial goal versimu. Apa pun kebutuhan investasi dan profil risiko kamu, aplikasi PINA bisa bantu atur!
Yuk, wujudkan financial goal kamu dalam mempersiapkan dana pendidikan anak dengan lebih mudah bersama PINA!

Pina
Content Writer Team