5 Jenis Investasi yang Bisa Bantu Kamu Capai Financial Goals

Investasi bisa jadi salah satu cara untuk bantu kamu capai financial goals. Dengan begitu banyaknya jenis-jenis investasi yang beredar di pasar, manakah instrumen investasi terbaik? Penasaran? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Berniat untuk berinvestasi?  Langkah awal yang wajib sobat PINA ketahui adalah mengenai jenis-jenis investasi. Sebab, dengan mengetahui berbagai bentuk investasi, kamu akan lebih mudah menentukan jenis investasi apa yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial yang kamu miliki.

Memang bagi sebagian orang, investasi menjadi cara mereka untuk melindungi sekaligus mencapai financial goals mereka karena jika hanya mengandalkan tabungan saja, uang yang kamu simpan akan tergerus dengan inflasi yang terus meningkat setiap tahun. 

Namun, masih ada sebagian orang  yang belum paham dengan cara kerja investasi dan berpikir bahwa investasi hanya cocok untuk orang-orang yang punya latar belakang pendidikan ekonomi saja. Eits, padahal sebenarnya anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Siapapun bisa berinvestasi, termasuk kamu. Hanya saja memang sebelum memulai investasi, sebaiknya sobat PINA memahami cara kerja investasi dan jenis-jenis investasi yang cocok untuk kamu.

Terlebih, saat ini investasi semakin beragam dan mudah dijangkau masyarakat. Tak hanya itu, platform-platform edukasi seputar keuangan dan investasi sudah banyak hadir dengan tujuan membantu masyarakat mengenal dan memahami cara melakukan investasi yang benar.

Sebelum membahas berbagai bentuk investasi, sobat PINA harus pahami dulu secara garis besar sejatinya investasi dibagi menjadi dua kategori. Apa saja? Simak penjelasannya berikut ini

Investasi Jangka Pendek

Sama seperti namanya, jenis investasi yang satu ini memang diperuntukan untuk sobat PINA yang ingin menanamkan modal dan mendapatkan hasil atau return kurang dari satu tahun atau sekitar 3 sampai 12 bulan saja. Biasanya investasi jangka pendek ini punya beberapa ciri khas, mulai dari nilai investasi yang tinggi sampai bersifat sangat likuid sehingga mudah diperjualbelikan kembali.

Bagaimana, cukup menggiurkan, bukan? Dengan periode yang pendek, kamu bisa mendapatkan hasil return secara cepat. Belum lagi, investasi jangka pendek ini juga bersifat sangat cair, sehingga akan jauh lebih mudah dijual kembali jika kamu menginginkan uang lebih cepat.

Modalnya juga bervariasi, dari modal kecil hingga besar. Bahkan bisa dimulai dengan ratusan ribu rupiah, kamu sudah bisa berinvestasi. Menarik bukan?

Kira-kira, apa saja jenis-jenis investasi yang masuk dalam kategori investasi jangka pendek? Beberapa contoh investasi jangka pendek adalah reksadana, deposito, obligasi, dan P2P lending.

Investasi Jangka Panjang

Berkebalikan dengan investasi jangka pendek, investasi jangka panjang memiliki periode yang lebih panjang. Tak jarang, seorang investor harus menahan dana hingga 10 tahun untuk mendapatkan return atau imbal hasil yang maksimal.

Hanya saja, jenis investasi yang satu ini memiliki kelemahan yakni memerlukan modal yang terbilang besar. Belum lagi dengan rentang waktu yang lebih panjang, investor harus siap menerima risiko investasi dengan periode yang lebih lama.

Itulah sebabnya, jika sobat PINA hendak memutuskan memilih jenis-jenis investasi jangka panjang, hal utama yang wajib kamu lakukan adalah memiliki pemahaman dan analisis yang tepat soal produk investasi tersebut. Sebab, jika kamu salah mengambil keputusan, alih-alih return melimpah, kamu bakal merugi nantinya.

Beberapa contoh investasi jangka panjang yang sobat PINA pilih adalah emas, properti, dan saham.

Jenis-Jenis Investasi

Nah, setelah mengetahui kategori jenis-jenis investasi berdasarkan periode dan jangka waktunya, Sobat PINA juga perlu mengetahui soal instrumen investasi yang tersedia di Indonesia. Pasalnya, masing-masing instrumen investasi memiliki kelebihan dan kelemahan. Jadi jangan sampai salah ya, pilih investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial yang kamu miliki. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

1. Deposito

Sobat PINA jangan bingung, pada dasarnya konsep deposito ini mirip dengan tabungan, kok. Hanya saja, deposito memiliki suku bunga yang lebih tinggi, yakni sekitar 5% sampai 6% tergantung dari suku bunga Indonesia. Berbeda dengan menabung di bank, kamu hanya bisa melakukan pencairan dana setelah masa tenor selesai. Waktu tenor deposito cukup beragam, mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan hingga 12 bulan atau 1 tahun.

Sebagai contoh sobat PINA mengambil deposito dengan tenor 12 bulan, maka kamu tidak bisa mengambil uang pada waktu tersebut. Setelah masa tenor selesai, kamu sebagai investor akan diberikan kembali modal awal ditambah imbal hasil atau return dari investasi deposito. Dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya, deposito juga termasuk investasi dengan risiko tergolong yang rendah, jadi cocok untuk kamu yang baru mulai berinvestasi.

2. Emas

Jika Sobat PINA adalah orang yang gemar berinvestasi dalam bentuk fisik dengan nilai intrinsik yang jelas, maka emas adalah pilihan yang tepat dan menarik. Sama halnya dengan deposito, risiko investasi emas juga rendah. Nilainya bahkan cenderung stabil dan bahkan terus meningkat setiap tahun.Nah, jika kamu hendak berinvestasi emas, maka pilihkan emas batangan. Pasalnya, emas batangan memiliki nilai yang murni didasarkan pada beratnya.

Sama seperti investasi lainnya, instrumen investasi yang satu ini juga memiliki kekurangan. Butuh waktu tahunan untuk mendapatkan keuntungan dari investasi yang satu ini. Oleh karenanya, investasi emas termasuk dalam jenis investasi jangka panjang.

3. Properti

Tidak jauh berbeda dengan emas, investasi properti nilainya juga terus meningkat dari tahun ke tahun. Tahukah sobat PINA, ada beberapa model investasi properti yang bisa digunakan. Mulai dari tanah, rumah, ruko hingga apartemen, pastikan sobat PINA pilih instrumen investasi properti sesuai dengan keuangan yang dimiliki dan potensi dari daerah tersebut.

Sebagai contoh, jika sobat PINA membeli properti yang dekat dengan area perkantoran dan kampus, properti tersebut bisa difungsikan sebagai kos-kosan. Selain nilainya meningkat setiap tahun, kamu bisa mendapatkan penghasilan pasif dari bisnis kos-kosan tersebut setiap bulan. Meski begitu, investasi ini bukan tanpa risiko, risiko investasi properti adalah bencana alam dan pemeliharaan bangunan jangka panjang.

4. Reksadana

Belum tahu apa itu reksadana? Secara sederhana, reksadana merupakan instrumen investasi, di mana dana dari beberapa investor dikumpulkan menjadi satu untuk kemudian diinvestasikan lagi ke instrumen-instrumen investasi yang ada di pasar modal oleh seorang manajer investasi.

Instrumen investasi yang satu ini memang terbilang cukup populer di kalangan investor, khususnya para investor pemula yang memiliki keterbatasan dana karena investasi yang satu ini bisa dimulai dengan modal ratusan ribu rupiah.

5. Saham

Selain jenis-jenis investasi yang telah disebutkan di atas, ada instrumen investasi yang cukup familiar di telinga masyarakat yakni investasi saham. Instrumen investasi yang satu ini populer karena memang terbilang potensial untuk menghasilkan return yang optimal.

Namun, sobat PINA perlu pahami bahwa instrumen investasi yang satu ini juga memiliki risiko yang cukup tinggi (high risk and high return).

Pada dasarnya, saham merupakan bukti kepemilikan sebuah perusahaan. Jadi semakin banyak saham yang kamu beli, maka semakin besar pula persentase kepemilikan perusahaan yang kamu dapatkan. Ada dua imbal hasil atau return yang bisa sobat PINA dapatkan dari main saham yakni dividen dan capital gain

Dividen adalah return yang diperoleh investor berdasarkan pembagian keuntungan perusahaan yang dilakukan setahun sekali. Sedangkan capital gain merupakan selisih harga beli dan harga jual saham yang akan menjadi keuntungan bagi investor.

Pastikan sobat PINA melakukan analisis saham yang akurat karena saham termasuk dalam instrumen investasi dengan fluktuasi tinggi.

Baca Juga: 7 Jenis Investasi Online, Mana yang Sesuai untuk Wujudkan Financial Goals Kamu?

Lalu, Manakah yang Harus Kamu Pilih?

Nah, itu tadi jenis-jenis investasi berdasarkan waktu dan risikonya. Selain harus cermat, sobat PINA harus memilih investasi sesuai dengan kemampuan finansial serta profil risiko kamu. Jangan sampai hanya karena ingin mewujudkan financial goals dengan investasi, kamu malah menerima kerugian dan kehilangan modal.

Oleh karenanya sebelum memulai investasi, sebaiknya sobat PINA pahami dulu ilmu keuangan dan investasi. Salah satu platform keuangan dan investasi yang bisa bantu kamu memahami lebih dalam soal ilmu keuangan dan investasi adalah PINA Indonesia. PINA merupakan aplikasi keuangan All-in-One yang bisa bantu kamu kelola keuangan, belajar investasi, sekaligus jadi platform investasi terpercaya yang bisa kamu coba. 

Pina

Pina

Content Writer Team