Pondasi Keuangan: Cara Mengelola Keuangan Keluarga yang Wajib Kamu Tahu!

Mengatur keuangan keluarga memang challenging. Makanya, kamu perlu membangun pondasi keuangan yang kuat. Begini caranya!

Cara mengelola keuangan keluarga adalah hal yang penting untuk diketahui bagi pasangan suami istri. Tanpa pengetahuan ini, seringkali keluarga mengalami cek cok.

Ada istilah yang disebut pondasi keuangan untuk menjamin agar keuangan keluarga bisa lebih aman untuk persiapan jangka panjang. Apakah kamu sudah tahu apa itu pondasi keuangan dan bagaimana tips mengelola keuangan keluarga? Biar paham, yuk, simak artikel berikut ini sama-sama!

Apa itu Pondasi Keuangan?

Pondasi keuangan adalah dasar-dasar yang perlu dibangun dalam cara mengelola keuangan keluarga secara efektif dan efisien. Terdapat beberapa elemen penting yang perlu diperhatikan dalam pondasi keuangan agar kondisi finansial keluarga lebih stabil dan siap menghadapi situasi darurat.

Salah satu elemen pondasi keuangan adalah pengaturan pengeluaran. Keluarga perlu mempertimbangkan pengeluaran dengan baik, memastikan bahwa pengeluaran enggak melebihi pendapatan, dan memperhatikan penghematan di setiap aspek kehidupan. 

Selain itu, keluarga juga perlu mempersiapkan dana darurat yang cukup untuk menghadapi situasi darurat, seperti kehilangan pekerjaan atau kondisi medis yang tak terduga. Keluarga pun perlu punya perlindungan asuransi untuk melindungi dari risiko finansial yang enggak terduga. 

Asuransi seperti asuransi kesehatan, jiwa, dan asuransi mobil bisa membantu keluarga mengatasi biaya yang enggak terduga. Termasuk juga menghindari risiko finansial yang bisa mengganggu kestabilan keuangan, Sobat PINA.

Tak berhenti sampai situ, pondasi keuangan pun mencakup investasi jangka panjang, seperti investasi saham. Hal ini bisa membantu keluarga mencapai tujuan-tujuan finansial, seperti membeli rumah atau menyiapkan dana pensiun. 

Dengan memiliki pondasi keuangan yang kuat, keluarga bisa menjaga keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran. Begitu pula dengan mempersiapkan diri untuk situasi darurat dan mencapai tujuan-tujuan finansial jangka panjang.

Cara Memperkuat Pondasi Keuangan Keluarga

Memperkuat pondasi keuangan keluarga adalah hal yang penting banget untuk menjaga stabilitas keuangan jangka panjang. Berikut beberapa cara untuk memperkuat pondasi keuangan keluarga yang bisa kamu terapkan.

1. Hitung Pemasukan dan Buat Budgeting

Langkah pertama untuk memperkuat pondasi keuangan keluarga adalah dengan menghitung pemasukan dan mengatur budgeting dengan baik. Kamu harus mengetahui dengan pasti berapa banyak uang yang masuk setiap bulannya.

Berdasarkan informasi tersebut, kamu bisa bikin anggaran keuangan yang rinci untuk pengeluaran rutin dan kebutuhan sehari-hari. Hal ini akan membantu kamu dalam mengendalikan pengeluaran dan mengetahui berapa banyak uang yang tersisa untuk investasi jangka panjang.

2. Lunasi Utang Terlebih Dahulu

Utang merupakan beban finansial yang bisa mengganggu stabilitas keuangan keluarga. Karenanya, langkah selanjutnya untuk memperkuat pondasi keuangan keluarga adalah dengan melunasi utang terlebih dahulu. 

Sobat PINA perlu mengidentifikasi utang-utang yang harus dilunasi dan memprioritaskan pembayaran utang tersebut. Setelah utang lunas, kamu akan punya lebih banyak uang untuk dialokasikan pada penghematan dan investasi jangka panjang.

3. Siapkan Dana Darurat

Dana darurat penting banget untuk menjaga stabilitas keuangan keluarga. Itulah kenapa kamu perlu menyisihkan sebagian pendapatan untuk mempersiapkan dana darurat yang cukup dalam menghadapi situasi darurat.

Ada banyak situasi darurat yang mungkin kamu hadapi mengingat masa depan enggak bisa dipastikan. Misalnya seperti kehilangan pekerjaan atau kondisi medis yang enggak terduga. 

Nah, dana darurat bisa membantu kamu menghadapi berbagai situasi darurat tersebut. Pastikan juga dana darurat disimpan di rekening yang mudah diakses namun aman, dan bisa dicairkan sewaktu-waktu tanpa biaya tambahan.

4. Mulailah Investasi dan Daftar Asuransi

Langkah selanjutnya dalam cara mengelola keuangan keluarga adalah dengan mulai berinvestasi dan daftar asuransi. Investasi bisa membantu kamu dan keluarga dalam mencapai tujuan-tujuan finansial jangka panjang, seperti pendidikan anak dan pensiun. 

Agar manfaat investasi bisa dirasakan secara optimal, kamu perlu punya timeline.

Kamu dapat mencapai tujuan keuangan di masa depan dengan lancar jika mempertimbangkan beberapa siklus kehidupan, yaitu siklus memulai karier, siklus pertengahan karier, dan siklus mempersiapkan pensiun.

Pada siklus memulai karier, kamu baru saja memasuki dunia kerja dan belum memiliki penghasilan yang cukup tinggi. Namun, ini adalah waktu yang tepat untuk memulai investasi jangka panjang karena adanya potensi pengembalian yang lebih besar dalam jangka waktu yang panjang.

Pada tahap pertengahan karier, kamu sudah memiliki penghasilan yang lebih stabil dan mungkin sudah memiliki tanggungan keluarga, seperti biaya pendidikan anak atau cicilan rumah. Dalam tahap ini, penting untuk tetap berinvestasi demi memastikan kestabilan keuangan di masa depan. 

Pada tahap terakhir, kamu sudah memasuki masa pensiun. Investasi pada tahap ini perlu difokuskan pada investasi yang memberikan penghasilan pasif dan stabil, seperti properti, obligasi, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana campuran.

Selain investasi, kamu juga perlu mendaftar asuransi untuk melindungi keuangan dari risiko yang enggak terduga, seperti sakit, kecelakaan, atau meninggal dunia. Pilihan asuransi yang tepat bisa membantu mengurangi beban finansial keluarga dalam menghadapi situasi yang enggak diinginkan.

5. Jangan Lupakan Dana Pensiun

Dana pensiun adalah hal yang enggak kalah penting untuk dipersiapkan sejak dini. Kamu harus menghitung berapa besar dana pensiun yang dibutuhkan untuk menjaga kualitas hidup di masa pensiun. 

Selanjutnya, kamu juga bisa memilih instrumen investasi yang tepat untuk mencapai tujuan pensiun tersebut, seperti investasi saham atau reksa dana. Dengan persiapan dana pensiun yang cukup, keluarga dapat memastikan kualitas hidup yang layak di masa pensiun.

6. Ibaratkan Pondasi Keuangan Sebagai Rumah

Coba ibaratkan pondasi keuangan sebagai rumah untuk membantu kamu dalam memahami pentingnya memperkuat pondasi keuangan. Seperti rumah, keuangan juga butuh pondasi yang kuat agar bisa menopang berbagai tujuan finansial jangka panjang keluarga.

Seperti halnya membangun rumah pula, memperkuat pondasi keuangan butuh tahapan-tahapan yang harus dilalui dengan baik. Misalnya seperti menghitung anggaran, memprioritaskan pembayaran utang, mempersiapkan dana darurat, berinvestasi, dan menyisihkan dana pensiun.

 

Menerapkan cara mengelola keuangan keluarga memang punya tantangan tersendiri. Kalau kamu merasa mengalami kesulitan, coba ikuti cara-cara di atas dan lakukan konsultasi melalui PINA Goal Planner yang tersedia di aplikasi keuangan all-in-one, PINA.

Dengan memanfaatkan layanan konsultasi di PINA Goal Planner, kamu dan keluarga bisa terbantu dalam merencanakan tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. 

Dalam layanan ini, kamu akan diberikan penjelasan dan panduan tentang berbagai instrumen investasi yang bisa dipilih untuk mencapai tujuan keuangan tersebut. 

Jadi, jika kamu masih merasa kesulitan dalam mengelola keuangan keluarga, jangan ragu untuk mencari bantuan dari PINA, ya. Menariknya, kamu juga bisa memanfaatkan promo menarik dari PINA, lho!

Kamu bisa bagikan kode referral dan undang semua temanmu untuk mulai berinvestasi di PINA. Nantinya, kamu berkesempatan mendapatkan komisi hingga jutaan Rupiah untuk setiap undangan ke temanmu. Menarik banget, kan?

Yuk, dapatkan informasi lebih lanjut mengenai layanan PINA Planner Goal dan daftar konsultasi sekarang juga untuk membantu kamu merencanakan keuangan keluarga dengan lebih baik! Jangan lupa untuk nikmati promonya juga, ya. 

Untuk menggunakan aplikasi PINA, kamu bisa langsung download melalui App Store atau Google Play Store!

Pina

Pina

Content Writer Team