Mau Utang untuk Biaya Nikah? Perhatikan Dulu Hal Ini!
Untuk melunasi biaya pernikahan yang mahal, sebagian orang memilih untuk berutang. Memangnya, bijakkah berutang untuk modal biaya nikah? Sebelum ambil keputusan, ada baiknya kamu membaca artikel ini dulu!
Sebagian orang pasti punya gambaran pesta pernikahan impian masing-masing. Sayangnya, enggak semua orang bisa mewujudkan impian tersebut karena terbentur masalah biaya nikah yang ternyata sangat mahal.
Dana modal nikah yang sudah disiapkan ternyata enggak cukup untuk menyelenggarakan pesta pernikahan impian dengan mengundang keluarga besar dan banyak teman. Alhasil, ada beberapa yang kemudian sampai berhutang demi mewujudkan pesta nikahan sesuai keinginan.
Memangnya, apakah pernikahan selalu membutuhkan biaya besar? Dan bijakkah apabila Sobat PINA sampai berutang demi mewujudkan pernikahan impian?
Alasan Banyak Orang Berani Utang untuk Biaya Nikah
Punya gambaran pesta pernikahan impian itu memang enggak salah. Namun, jangan sampai hal tersebut bikin kamu punya utang.
Kalau memang belum mampu menggelar pesta besar, biaya nikah di KUA bahkan gratis kalau kamu menyelenggarakan akad nikah di tempat.
Setelah kamu menabung untuk nikah tapi ternyata belum cukup untuk digunakan menggelar acara nikah yang mewah, kamu tidak perlu sedih. Modal nikah sederhana yang hanya cukup untuk menggelar syukuran pernikahan di rumah bakal lebih baik daripada harus mencari pinjaman utang.
Namun, mengapa orang-orang sampai terpikir untuk berhutang demi menggelar pernikahan?
-
Mengistimewakan Pesta Pernikahan
Tujuan pernikahan adalah meresmikan hubungan yang selama ini telah dijalin agar sah di mata hukum, agama, dan sosial. Pernikahan menjadi upacara pengikatan janji nikah yang dilakukan oleh dua orang untuk meresmikan hubungannya.
Pernikahan pun secara istilah dimaknai sebagai ikatan lahir batin antara perempuan dan laki-laki yang sebelumnya bukan muhrim. Tujuan dari pernikahan adalah untuk membina hubungan rumah tangga sesuai tuntunan Tuhan Yang Maha Esa.
Enggak pernah disebutkan di mana pun bahwa pernikahan harus mewah, mahal, dan ramai tamu undangan. Namun, sering sekali pernikahan dianggap sebagai ritual penting dan momen sekali seumur hidup.
Alhasil, pernikahan dianggap sebagai satu ritual penting yang harus dirayakan dengan pesta.
Pesta pernikahan pun dianggap istimewa dan spesial karena untuk merayakan momen sakral sekali seumur hidup. Pesta pernikahan seolah harus digelar sebagai bentuk eksistensi atau menunjukkan status sosial pengantin maupun orang tua pengantin di masyarakat.
-
Untuk Memenuhi Ekspektasi Masyarakat
Biaya nikah mahal sebenarnya dipengaruhi oleh keinginan untuk memenuhi ekspektasi masyarakat. Masyarakat saat ini memiliki ekspektasi bahwa pernikahan haruslah megah dan mewah, seperti yang digelar oleh para figur publik dan dibagikan ke media sosialnya.
Tingginya ekspektasi masyarakat terhadap pesta kawinan membuat para vendor acara nikahan menaikkan harga biaya nikah.
Vendor acara pernikahan berlomba menawarkan pesta terbaik dengan biaya mahal untuk memenuhi ekspektasi masyarakat terhadap pernikahan yang selama ini banyak dilihat di media sosial.
Selain itu, modal nikah juga makin mahal jika seseorang atau orang tuanya ingin menunjukkan status sosial di masyarakat lewat pernikahan yang digelar. Dorongan untuk menunjukkan status sosial membuat seseorang menggelar pesta besar agar bisa mengundang banyak orang.
Sebagai contoh, saat ini banyak orang menggelar pesta pernikahan mewah untuk menunjukkan kesuksesannya. Orang tua pun kadang punya keinginan agar anaknya menggelar pesta besar untuk membuktikan pada masyarakat bahwa buah hatinya jadi orang yang berhasil.
Apakah Bijak Jika Utang untuk Biaya Pernikahan?
Enggak pernah ada dalam hukum maupun agama bahwa pernikahan harus mewah. Namun, kondisi sosial di masyarakat saat ini seolah melanggengkan ekspektasi bahwa pernikahan harus dirayakan dengan mewah.
Alhasil, modal nikah jadi lebih mahal untuk menggelar pesta, padahal biaya nikah di KUA adalah gratis jika akad nikah dilaksanakan di sana. Modal nikah sederhana yang hanya cukup untuk syukuran di rumah dengan mengundang orang terdekat juga sebenarnya sudah cukup.
Namun, banyak orang berutang modal nikah karena ingin menggelar pesta pernikahan sekaligus memenuhi ekspektasi masyarakat. Mereka atau orang tua mereka ingin menunjukkan status sosialnya di masyarakat sebagai prestise.
Lantas, bijakkah jika Sobat PINA sampai berutang untuk biaya pernikahan?
Melansir dari Kompas.com, Yan Ardhianto Handoyo, Senior Manager Business Development Sequis Life, mengatakan kalau pernikahan seharusnya dibiayai dengan anggaran yang sudah disiapkan tanpa harus berutang.
“Menikah adalah awal membangun rumah tangga, kehidupan pernikahan justru dimulai setelah pesta. Oleh sebab itu, biaya pernikahan sebaiknya enggak dibiayai oleh utang, masih banyak tahapan kehidupan yang membutuhkan biaya,” ucap Yan Ardhianto.
Lebih jauh, Yan Ardhianto mengatakan bahwa apabila pernikahan dibiayai dari utang, maka kehidupan rumah tangga selanjutnya akan dipenuhi tuntutan untuk melunasinya.
Urusan melunasi utang pun bisa berdampak pada hubungan rumah tangga karena mau tak mau mereka harus menunda kebutuhan lainnya yang bisa saja lebih penting.
Tips Utang untuk Biaya Resepsi Pernikahan
Tentu enggak ada orang yang benar-benar pengin berutang untuk resepsi pernikahan. Tapi gimana kalau kamu terpaksa harus berutang untuk modal nikah? Sebaiknya perhatikan hal berikut sebelum kamu mengajukan pinjaman.
-
Pilih Produk Pinjaman yang Tepat
Salah satu produk pinjaman yang bisa kamu pakai untuk memenuhi kebutuhan modal nikah adalah kredit tanpa agunan (KTA). KTA bisa kamu ajukan tanpa harus memberikan jaminan seperti sertifikat rumah maupun BPKB kendaraan.
KTA bisa diajukan oleh nasabah berusia antara 21 sampai dengan 60 tahun. Uang yang didapat dari KTA bisa dipakai untuk modal nikah sederhana. Mengapa sederhana? Ini karena besar uang KTA yang cair disesuaikan dengan kemampuan bayar nasabah.
Saat mengambil KTA, pertimbangkan syarat dan ketentuan tiap produknya. Sesuaikan cicilan pembayaran KTA dengan kemampuan bayarmu. Perhatikan pula jangka waktu pelunasan KTA.
-
Pinjam dengan Nominal Sekecil Mungkin
Kamu mungkin tergiur mengajukan pinjaman dalam nominal besar. Namun, sebaiknya kamu menghindari utang dalam nominal besar karena dapat memengaruhi kondisi finansial setelah menikah.
Semakin besar jumlah dana yang kamu pinjam, maka semakin besar pula cicilan yang dibayar per bulannya. Hal ini tentu akan membebani kehidupan rumah tangga, di mana ada banyak kebutuhan lain yang perlu dipenuhi pasca pernikahan.
-
Pilih Jangka Waktu yang Pendek
Memilih pinjaman dengan jangka waktu pendek mungkin akan terasa berat saat pembayaran cicilan per bulannya. Akan tetapi, cicilan jangka pendek akan menghindarkan kamu dari bunga tinggi berlarut.
Mengingat kamu baru menjalani kehidupan baru sebagai pasangan suami istri dengan kebutuhan yang lebih besar, maka utang biaya pernikahan segera dilunasi di awal. Dengan begitu, kamu bisa menjalani pernikahan tanpa dibebani utang modal kawin.
-
Bayar Cicilan Tepat Waktu
Jangan pernah terlambat bayar cicilan pinjaman agar kamu enggak masuk daftar blacklist bank. Soalnya kalau sudah masuk daftar blacklist gara-gara telat bayar, kamu bakal kesulitan saat harus mengajukan pinjaman di waktu mendatang.
Supaya enggak berat membayar cicilan tepat waktu, lakukan manajemen keuangan dengan baik. Siapkan anggaran khusus untuk pembayaran cicilan pinjaman per bulannya. Inilah pentingnya memperhitungkan kemampuan bayar agar kamu bisa membayar tepat waktu.
-
Konsultasikan dengan Pihak Profesional
Enggak ada salahnya kalau mau konsultasi dulu ke pihak profesional sebelum mengajukan pinjaman, mengingat pinjaman adalah utang yang harus kamu lunasi dalam beberapa waktu ke depan. Untuk kebutuhan satu ini, kamu bisa mengandalkan PINA Goal Planner.
PINA Goal Planner adalah tim profesional yang siap membantumu mengatur keuangan. Tim PINA Goal Planner akan memberikan saran serta nasihat keuangan saat kamu akan meminjam dana untuk modal nikah.
Menikah adalah sesuatu yang sakral. Oleh karena itu, sebetulnya enggak masalah kalau Sobat PINA mau berhutang untuk biaya nikah dengan mengajukan KTA. Akan tetapi, bijaklah dalam mengambil pinjaman, serta sesuaikan dengan kondisi keuangan dan kemampuan bayar.
Jangan ragu konsultasi dulu dengan tim PINA Goal Planner untuk mendapatkan saran keuangan dari ahlinya. PINA Goal Planner adalah jasa konsultasi keuangan yang bisa kamu dapatkan secara gratis. Segera buat janji konsultasi dengan PINA Goal Planner untuk menyusun rencana keuangan pernikahanmu!

Pina
Content Writer Team