Mau Keuangan Lebih Irit? Coba Gaya Hidup Minimalis

Gaya hidup yang tengah jadi tren ini bukan cuma ikut memengaruhi perencanaan keuangan jangka panjang kamu. Tapi bergaya hidup minimalis bukan berarti tidak bisa bersenang-senang.

Ruangan dengan jumlah perabotan yang minim dan lemari pakaian yang tak sesak terisi adalah beberapa contoh gaya hidup minimalis yang belakangan jadi sorotan dan diminati publik. PINA sendiri melihat gaya hidup minimalis ini bukan sekadar membatasi barang-barang di rumah. Lebih dari itu, gaya hidup minimalis bisa memengaruhi berbagai aspek lain dalam keseharian, termasuk dalam perencanaan keuangan jangka panjang.

Less is More

Kalau mau ditelusuri lebih jauh, gaya minimalis ini sebenarnya dimulai dari seniman yang menciptakan karya seni dengan garis-garis simpel namun estetik pada tahun 50-60-an. Gaya minimalis ini kemudian diadopsi dalam desain fashion, arsitektur, dan interior. Dari sini, minimalis lalu berkembang menjadi sebuah gerakan gaya hidup. Dulu, masa resesi dan keterbatasan menjadi pemicu. Mantra ‘less is more’ menjadi fondasinya.

Mereka yang menganut gaya hidup minimalis biasanya, nih, tidak menumpuk banyak barang di rumahnya. Saat ini, teknologi digital bisa dibilang membuat gaya hidup minimalis lebih mudah dilakukan. Satu perangkat yang multifungsi; kamu bisa jadi sudah familiar dengan hal ini. Namun gaya hidup minimalis bukan hanya soal furnitur atau desain interior, tetapi juga efektivitas dan efisiensi dalam menggunakan pikiran, waktu, energi, dan sumber daya. Gaya hidup minimalis bertujuan memangkas hal-hal yang tidak esensial dan menghargai apa yang memang memiliki nilai.

Perlu dicatat: minimalisme tidak berarti serba kekurangan. Pernah dengar Regina Wong, penulis buku A Minimalist Life: Make Space For The Good and The Extraordinary dan pendiri situs web yang mempromosikan gaya hidup minimalis, Live Well With Less? Wanita yang tinggal di London itu masih membeli mantel dan parfum Burberry berharga jutaan rupiah. Tetapi ia sadar bahwa uang yang ia belanjakan sepadan dengan nilai yang ia dapat. Baginya, gaya hidup minimalis adalah caranya untuk membebaskan diri dari kekacauan fisik, emosional, dan finansial.

Gaya hidup minimalisnya memprioritaskan hal-hal yang memberi nilai bagi hidupnya. Ini membuatnya lebih hati-hati dalam melakukan manajemen keuangan pribadi dan membelanjakan uang. Ia jadi lebih memperhatikan produk yang dibeli, seperti dampaknya terhadap lingkungan dan praktik perdagangan yang adil. Ia menulis, dengan memiliki lebih sedikit barang seperti saat ini, ia justru merasa lebih kaya daripada yang pernah dirasakan sebelumnya. Lebih sedikit tapi lebih bernilai adalah kuncinya.

Baca Juga: Jalan Ninjaku Eksis di Instagram Tanpa Bangkrut

Manajemen keuangan pribadi yang simpel

Gaya Hidup Minimalis Dalam Keuangan

Nah… sekarang mari kita bahas lebih banyak pengaruh positif gaya hidup minimalis ini untuk pengaturan keuangan jangka panjang dan juga kebahagiaan kamu. Berikut beberapa di antaranya:

  • Membeli sesuai kebutuhan dan prioritas

    Bergaya hidup minimalis bukan berarti tidak boleh bersenang-senang, makan di resto favorit, atau liburan. Akan tetapi, kamu memprioritaskan hal-hal yang esensial, dan membatasi belanja benda yang tidak betul-betul diperlukan. Fokus pada yang dibutuhkan, bukan cuma yang diinginkan. Jadi, kamu bisa menerapkan manajemen keuangan pribadi yang lebih baik. Ini bisa membuat kamu terhindar dari utang, serta punya lebih banyak uang untuk menabung dan berinvestasi lebih banyak. Langkah pertama untuk mulai gaya hidup minimalis adalah dengan mengatur dan melacak pemasukan dan pengeluaran bulanan kamu. PINA punya fitur budgeting otomatis yang bisa bantu kamu untuk melakukannya dengan mudah. Dengan fitur itu, kamu juga bisa mengatur batasan bujet untuk setiap kantong pengeluaran kamu. Di akhir bulan kamu akan mendapat laporan arus uang, serta pemasukan dan pengeluaran.  

  • Belanja produk berkualitas agar lebih awet

    Gaya hidup minimalis bisa mendorong kamu menghargai apa yang paling penting bagi kamu. Ini bisa jadi memengaruhi cara kamu membelanjakan uang. Alih-alih membeli barang murah, kenapa enggak memilih membeli produk berkualitas terbaik yang tahan lama? Ya, bergaya hidup minimalis bukan berarti berhenti belanja sama sekali. Membeli benda berharga murah terkadang bisa jadi lebih menguras dompet karena cepat rusak dan kamu harus belanja lagi.

  • Lebih fokus pada financial goals

    Gaya hidup minimalis juga berarti mengendalikan keinginan dan pikiran. Ini akan membuat kamu lebih mudah membuat keputusan-keputusan finansial yang tepat. Dengan memperhatikan kemana uang kamu masuk dan keluar, kamu bisa terhindar dari biaya dan utang-utang yang tidak perlu sehingga dapat lebih fokus mencapai tujuan finansial kamu. Misal, dengan gaya hidup minimalis, kamu bisa jadi tidak perlu membeli lemari yang lebih besar atau mencari rumah yang lebih luas–yang tentu memerlukan dana yang lebih banyak–hanya karena barang kamu terlalu banyak. 

Baca Juga: Beli Mobil Baru atau Bekas, Lebih Untung yang Mana?

Kalau kamu ingin mencoba gaya hidup minimalis, PINA sarankan kamu mulai dengan mengurangi barang-barang yang nyaris tidak kamu gunakan. Mungkin di lemari masih ada baju dengan label harga yang malah belum dilepas karena belum dipakai. Atau, ada alat-alat elektronik dan kosmetik yang kamu beli secara impulsif dan teronggok begitu saja? Kamu juga bisa menjual barang-barang itu dan memasukkan dalam dana darurat atau ditabung dalam bentuk investasi. Sambil beres-beres rumah dan pikiran, kamu bisa sekalian membereskan kekacauan finansial kamu. Sekali dayung, dua-tiga pulau dilampaui. Sebuah langkah besar dalam usaha mengatur keuangan jangka panjang. 

Pina

Pina

Content Writer Team