Atur Biaya Pernikahan Sesuai Bujet, Cegah Pengeluaran Berlebih

Mau pernikahan megah dan mewah atau sederhana dan privat, kamu tentu perlu membuat anggarannya dulu. Merencanakan biaya pernikahan dari jauh-jauh hari dapat menyelamatkan kamu dari stres menjelang hari H dan pengeluaran melebihi bujet.

Hampir setiap orang punya bayangan mengenai momen pernikahan impiannya nanti. Mulai dari tempat menikah, dekorasi resepsi, pakaian yang akan dikenakan, hingga siapa saja yang akan diundang. Namun, rasanya jarang yang membayangkan detail biaya pernikahan yang dibutuhkan.

Seperti, Ajeng (28), salah seorang teman PINA yang akan menikah satu tahun lagi. Dia tahu persis baju pengantin seperti apa yang mau dipakai, venue pernikahan, pilihan seremoni pernikahan, bahkan pilihan bunga untuk dekorasi dan tempat memesannya. Semua detail tersebut  sudah dia bayangkan beberapa tahun sebelum dia dilamar pacarnya—yang sekarang calon suaminya—Rio (28).

Namun, ketika Ajeng ditanya berapa bujet yang sudah dia siapkan untuk pernikahan impian itu—berapa jatah untuk gaun pengantin atau dekorasi dengan bunga Calla Lily dan Gardenia—dia langsung pusing tujuh keliling.

Pernikahan adalah salah satu hari yang paling istimewa dalam hidup seseorang. Namun, modal nikah tidak cukup niat dan keinginan. Kamu perlu juga membuat anggaran yang realistis, apalagi jika berencana menikah menggunakan biaya sendiri. Ketahui juga beberapa biaya pernikahan yang perlu jadi prioritas, sehingga tidak melebihi bujet yang kamu siapkan.

Baca Juga: Merencanakan Dream Wedding Tanpa Membuat Tabungan Menjerit!

Bujet Prioritas

Ketika akan menikah, sebaiknya semua perencanaan dan perhitungan dibuat lebih rinci dan terfokus pada kebutuhan inti calon pengantin. Oleh karena itu, langkah pertama ketika membuat perencanaan keuangan pernikahan adalah menentukan konsep dan tradisi apa yang ingin kamu dan pasangan gunakan atau tampilkan pada acaranya. Apakah mau diadakan indoor atau outdoor, pesta yang simpel-modern atau tradisional, atau kombinasi modern dan tradisional?

Setelah kamu menentukan ingin pernikahan seperti apa, langsung atur bujet dan skala prioritas untuk pengeluaran pesta tersebut. Umumnya, pesta pernikahan di Indonesia memasukkan komponen-komponen biaya pernikahan seperti berikut ini. Nilai biaya pernikahan berikut merupakan kisaran biaya pada tahun 2021 dan dapat berubah sesuai waktu dan kondisi.

1. Seserahan

Pemberian seserahan adalah tradisi dalam acara lamaran dari pihak pria kepada wanita. Isi seserahan umumnya berupa kebutuhan harian wanita (pakaian, sepatu, tas, kosmetik, peralatan mandi), perlengkapan ibadah, serta makanan dan buah-buahan. Nilainya bisa mencapai Rp4.000.000 – 15.000.000 tergantung jumlah dan jenis barangnya.

2. Mahar

Mahar mirip dengan seserahan, tapi diberikan pada saat akad nikah berupa barang, perhiasan, atau uang tunai. Nilai mahar sesuai dengan keinginan dan kemampuan calon pengantin. Contoh, mahar emas 10 gram dengan harga pembelian (per Januari 2022) sekitar Rp934.000/gram untuk emas 24 karat.

3. KUA

Bagi masyarakat Indonesia yang beragama Islam, pernikahan perlu dilakukan di hadapan petugas Kantor Urusan Agama (KUA) sebagai syarat pencatatan pernikahan. Biayanya gratis jika pernikahan dilakukan di KUA pada hari dan jam kerja (Senin – Jumat). Menikah di KUA akan dikenakan biaya jika dilakukan di luar kantor atau selain hari kerja (hari libur, Sabtu, dan Minggu). Biaya administrasi KUA adalah Rp600.000.

Sedangkan, bagi yang nonmuslim, setelah upacara pernikahan secara agama, dapat mencatat pernikahannya di Kantor Catatan Sipil tanpa dipungut bayaran.

4. Cincin kawin

Harga cincin kawin sangat beragam, tergantung model, berat, bahan, dan merek. Pilihannya tergantung kesepakatan pasangan–bisa sangat mahal atau cukup terjangkau. Kamu bisa membeli cincin kawin sepasang dengan model simpel dan bahan emas putih dengan nilai Rp4.000.000 - 7.000.000.

5. Gedung (venue pernikahan)

Harga yang ditawarkan bergantung kapasitas, lokasi, serta waktu dan tanggal pernikahan. Jika ingin menikah di gedung, biasanya harga sewa untuk kapasitas 300 – 1000 orang mulai dari Rp8.000.000 – Rp30.000.000.

6. Katering

Nah, katering adalah komponen pesta pernikahan yang paling sering menghabiskan banyak biaya! Perhitungan biayanya berdasarkan perkiraan jumlah tamu yang datang. Jika mengundang 300 orang, sebaiknya kamu menyiapkan dua kali dari jumlah tersebut. Misal, pilihan katering adalah Rp55.000/porsi. Jadi, biaya katering untuk undangan 300 orang = 300 x 2 x Rp55.000 = Rp33.000.000.

7. Dekorasi

Bujet dekorasi perlu diperhitungkan karena biaya gedung tidak termasuk dekorasinya. Jika ingin memilih dekorasi yang sederhana, kamu dapat menyiapkan biaya Rp7.000.000 (sudah termasuk pelaminan dengan karpet dan kursi, bunga, dan lampu LED).

8. Undangan

Saat ini, banyak orang yang beralih ke undangan versi digital sehingga lebih praktis dan hemat. Namun, ada juga yang sekaligus membuat undangan cetak untuk undangan terbatas. Undangan digital mulai dari Rp50.000 untuk biaya desain (malah gratis jika kamu bisa membuatnya sendiri). Undangan cetak, misal, dibuat hanya untuk 100 undangan dengan harga cetak per undangan, jadi total biayanya sekitar Rp6.000 x 100 undangan = Rp600.000.

9. Suvenir

Suvenir pernikahan kini bisa dibeli melalui marketplace atau toko grosir online. Lebih hemat waktu dan tenaga. Suvenir berupa gelas mungil dengan sablon bergambar karikatur pengantin harganya Rp4.000 per gelas. Biaya suvenir untuk 300 undangan = 300 x Rp4000 = Rp1.200.000.

10. Makeup

Anggaran riasan pengantin tidak hanya untuk pengantin, tapi perhitungkan juga untuk para pendamping, orang tua, hingga kerabat yang akan membantu acara. Total biaya termasuk pilihan gaya makeup (tradisional atau modern) dan berapa kali akan memperbaiki makeup selama acara. Untuk hasil makeup terbaik, kamu bisa menyiapkan anggaran Rp8.000.000. Enggak mau, kan, riasan cepat luntur?

11. Pakaian pengantin

Baju pengantin hanya akan dipakai sekali saja. Jadi, untuk menekan biaya pernikahan, ada alternatif  menyewa baju yang akan dikenakan kamu dan pasangan saat pernikahan. Harga sewanya bisa dianggarkan Rp1.500.000 untuk sepasang baju pengantin.

12. Dokumentasi

Jasa dokumentasi pernikahan meliputi foto dan video. Biayanya mulai Rp1.000.000 untuk jasa foto saja. Namun, untuk output berupa layanan foto dan video, album cetak, DVD soft copy file foto, serta DVD video, siapkan biaya sebesar, misal, Rp3.500.000.

13. Lain-lain

Siapkan juga biaya tambahan hal-hal mendetail lain atau antisipasi biaya tak terduga, seperti hiburan (CD atau band), kue pengantin, sewa mobil pengantin, jasa delivery, dan lainnya. Contohnya, siapkan Rp15.000.000. Hitung lagi secara terperinci supaya biaya tidak makin membengkak.

Baca Juga: Biar Tidak Boros, Begini Cara Mengatur Keuangan Keluarga

Jika Ajeng ingin mengadakan pernikahan yang simpel, modern, dan hanya mengundang 300 orang, berikut tabel estimasi biaya prioritas yang akan Ajeng keluarkan.

Jenis Biaya Prioritas Jumlah (Rp)*
Seserahan (10 keranjang) 7.250.000
Mahar emas 10 gram 9.340.000
KUA 600.000
Cincin nikah dari emas putih (kadar 75%, berat 6,27 gram sepasang) 4.720.000
Biaya gedung Aldevco Octagon di Jakarta Selatan 8.000.000
Biaya katering 33.000.000
Biaya dekorasi 7.000.000
Biaya undangan (cetak dan digital) 650.000
Suvenir 1.200.000
Riasan 8.000.000
Baju pengantin 1.500.000
Dokumentasi 3.500.000
Lain-lain 15.000.000
Total 99.760.000

(*Harga dapat berubah sewaktu-waktu)

Itulah total perkiraan biaya pernikahan jika kamu tidak membuat bujet, yaitu Rp99.760.000. Total tersebut hanya memasukkan komponen-komponen biaya prioritas dan untuk acara yang simpel. Pada praktiknya, biaya bisa kurang, tapi tidak jarang malah lebih besar.

Cara Membagi Bujet Pernikahan

Untuk mencegah biaya pernikahan yang terlalu tinggi atau melampaui kemampuan kamu, siapkan dulu angka bujet yang akan digunakan. Setelah itu, bagi bujet dalam dua kelompok. Kelompok bujet pertama untuk komponen pernikahan yang biasanya butuh biaya lebih besar, tapi perlu ada. Misalnya, gedung, katering, dekorasi, pakaian, dan riasan.

Sedangkan, pada kelompok kedua, masukkan hal-hal yang porsinya lebih kecil dan terperinci. Contohnya, hiburan, kue pengantin, undangan, suvenir, dan lain-lain. Oh iya, siapkan juga pos khusus biaya akad nikah (KUA) atau upacara pernikahan meski tidak menghabiskan banyak biaya.

Kemudian, bagi bujet pernikahan yang kamu punya menjadi beberapa pos pengeluaran lagi. Ingat, ada komponen biaya dengan bujet yang besar dan ada yang lebih kecil. Selain itu, semakin besar bujet, kamu bisa memberikan porsi lebih untuk komponen yang penting—seperti gedung dan katering. Berikut, beberapa contoh persentase pembagian pengeluaran berdasarkan bujet yang kamu siapkan.

Komponen Biaya Bujet < Rp100 juta Bujet Rp100 juta - 300 juta Bujet > Rp300 juta
Gedung dan katering 40% 45% 50%
Pakaian* 15% 17% 7%
Dekorasi 12% 10% 15%
Suvenir 2% 3% 2%
Undangan 3% 2% 2%
Akan nikah ** 5% 5% 3%
Dokumentasi 5% 5% 3%
Lain-lain 17% 15% 18%

Keterangan:

*Pakaian untuk pengantin pria dan wanita serta makeup

**Termasuk cincin kawin dan mahar

Baca Juga: Keuangan Menurun, Tabungan Jangan Sampai Turun, Ini Caranya!

Pakai Wedding Organizer (WO)?

Memakai jasa WO bisa jadi pilihan jika calon pengantin sibuk sehingga tidak sempat mengurus keperluan pernikahannya. Kamu dan pasangan tidak perlu stres karena semua kebutuhan utama pernikahan akan diurus oleh WO.

WO yang akan menyiapkan konsep, gedung, dekorasi, katering, dokumentasi, hingga pakaian dan riasan. Biaya WO untuk pernikahan di gedung dan 300 undangan saat ini berkisar mulai Rp40.000.000. Tentu saja, biaya itu hanya untuk komponen utama pernikahan yang disebutkan sebelumnya. Kamu tetap harus mengeluarkan biaya lagi untuk kebutuhan yang lebih detail.

Baca Juga: Hindari Konflik, Ini Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Setelah Menikah

Nah, apakah kamu sudah siap dengan segala rincian estimasi biaya di atas untuk pernikahan kamu nanti? Jika kira-kira belum memiliki dana yang cukup, kamu dapat menyiapkan biaya pernikahan bersama pasangan satu atau dua tahun sebelum.

PINA juga bisa membantu kamu merencanakan dan mengelola modal nikah ini sesuai kemampuan dan target waktu kamu, melalui investasi. PINA Invest akan membantu kamu memilih investasi terbaik sesuai profil risiko dan tujuan finansial kamu tersebut. Misalnya, rencana pernikahan kamu sekitar satu tahun lagi, PINA Invest akan membantu mencarikan investasi yang cocok untuk tujuan keuangan kamu tersebut. Investasi kamu juga akan dikelola dan dimonitor secara otomatis supaya tetap stabil dan meminimalkan risiko. Sehingga, target dana pernikahan yang kamu impikan dapat terwujud pada waktunya. Semua dapat kamu lakukan hanya dari satu aplikasi.

Selanjutnya, usahakan tidak memakai semua saldo simpanan tersebut untuk pesta tersebut. Sisakan setidaknya 10% saldo simpanan untuk biaya hidup setelah menikah. Misal, biaya pernikahan Rp100.000.000, sisakan Rp10 juta di tabungan atau investasi tersebut. Setelah pernikahan, lanjutkan membuat perencanaan keuangan bersama di masa depan.

Happy wedding!

Pina

Pina

Content Writer Team