7 Cara Menabung untuk Beli Rumah dengan Efektif
Di tengah desas-desus kalau milenial enggak bakal bisa beli rumah, ini saatnya kamu melawan stigma dengan telaten menerapkan cara menabung untuk beli rumah ini!
Ada banyak cara untuk bisa menabung untuk beli rumah. Hanya saja, kenapa banyak orang, terutama anak muda yang merasa kesulitan ketika mereka merencanakan untuk punya rumah sendiri?
Alasannya sederhana. Semakin mahalnya harga properti yang mana kenaikannya dari tahun ke tahun sangat signifikan. Peningkatan harga properti inilah yang membuat kaum milenial ragu akan kemampuannya memiliki rumah di masa depan. Bahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat menyebut bahwa tingginya harga rumah enggak sebanding dengan pendapatan generasi milenial.
Namun, bukan berarti punya rumah sendiri jadi mustahil. Sobat PINA bisa menerapkan cara menabung untuk beli rumah secara telaten supaya dapat memiliki tempat tinggal sendiri. Simak saja caranya di sini!
Cara Menabung untuk Beli Rumah
Apa saja kiat-kiat menabung supaya bisa beli rumah? Yuk, simak dan terapkan cara di bawah ini!
1. Pahami Skema Pembayaran Rumah
Skema pembayaran rumah yang paling sering dibahas adalah KPR atau kredit pemilikan rumah.
KPR memberikan kesempatan untuk memiliki tempat tinggal sendiri dengan membayar uang muka saja. Sisa harga rumah nantinya akan dilunasi melalui cicilan bank sesuai kesepakatan tenor, biasanya selama 5-30 tahun.
Pembeli pun bisa memilih untuk membayar harga rumah dalam waktu lebih singkat dengan model pembayaran cash keras atau cash bertahap.
Sesuai namanya, cash keras adalah metode pembayaran rumah di mana pembeli langsung membayar penuh ke developer tanpa mencicil. Sementara itu, cash bertahap tetap melibatkan cicilan, hanya saja durasinya lebih pendek, biasanya enam bulan sampai tiga tahun.
2. Tetapkan Target
Menabung untuk beli rumah sebaiknya enggak dilakukan secara asal-asalan. Hal ini membutuhkan target spesifik, yakni dari aspek jumlah dan jangka waktu.
Untuk bisa melaksanakannya, tentukan terlebih dahulu bagaimana spesifikasi rumah yang akan kamu beli. Lakukan perhitungan dengan mempertimbangkan besaran uang muka, jumlah cicilan, dan gaji bulanan.
Rumus menentukan target beli rumah dapat dibantu oleh simulasi KPR. Jadi, kamu enggak perlu repot-repot menghitung manual yang berisiko salah. Tinggal buka Kalkulator KPR, lalu isi saja informasi dasar seperti pendapatan per bulan, tanggungan cicilan, besaran down payment atau DP, serta periode pembayaran properti.
3. Susun Rencana Anggaran
Sebagaimana mengelola keuangan secara umum, cara menabung untuk beli rumah juga melibatkan penyusunan rencana anggaran berdasarkan target. Dalam proses ini, lakukan kalkulasi supaya kamu punya gambaran berapa jumlah dana yang perlu disisihkan setiap bulannya.
Menabung untuk mengambil KPR enggak berhenti sampai menyiapkan uang supaya mampu membayar DP berikut cicilan bulanan. Namun, beli rumah secara KPR juga memerlukan biaya untuk booking, jasa notaris, hingga Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
Dalam menyusun anggaran ini, pikirkan juga semua pemasukan dan pengeluaran kamu. Pastikan bahwa jumlah pemasukan sudah bisa menutup pengeluaran utama, seperti biaya makan dan minum, internet, bensin, listrik, dan lain-lain.
Lalu, barulah lihat apakah sisa pemasukan bisa ditabung. Idealnya menabung enggak sampai membuat hidup jadi kesusahan. Sesuaikan saja dengan kemampuan masing-masing karena memang enggak ada standar baku terkait jumlahnya.
4. Lunasi Hutang Sebelum Menabung
Jika memungkinkan, hilangkan beban utang sebelum mulai menabung. Sebab, utang akan terus menggerogoti kantong, padahal kamu perlu ruang untuk menyimpan dana.
Hindari pengeluaran yang enggak penting, terutama jika sampai harus berutang dalam melunasinya. Hal ini termasuk kebiasaan memakai pinjaman online legal, lho! Pasalnya, terjerat pinjol bisa membahayakan kondisi keuangan. Belum lagi kalau seandainya gagal bayar, nantinya kamu sebagai peminjam berisiko ditolak saat mengajukan kredit apa pun karena enggak lolos BI Checking.
Jika belum pernah dengar istilah itu, BI Checking adalah pemeriksaan riwayat kredit dalam sistem Informasi Debitur Individual (IDI) milik Bank Indonesia. Kondisi pernah gagal bayar, atau galbay, otomatis mencoreng nilai BI Checking kamu, sehingga kemungkinan besar kreditur akan menolak pengajuan pinjaman.
5. Buka Rekening Terpisah untuk Menabung
Masalah yang sering timbul saat menabung adalah enggak sadar memakai uang tabungan, sehingga akhirnya gagal mencapai target. Sebagai solusinya, buka rekening lain khusus untuk menabung. Saldo di dalam rekening ini enggak bisa diganggu gugat untuk pengeluaran lain, apalagi yang sifatnya enggak urgent.
6. Menabung Setiap Awal Bulan
Saat menerima gaji bulanan, sebaiknya langsung alokasikan dana sesuai kebutuhan, termasuk untuk menabung beli rumah. Mengapa begitu? Langkah ini dilakukan untuk mencegah uang langsung habis. Dengan cara ini, pendapatan bulanan bisa segera dibagi sesuai prioritas pos pengeluaran.
7. Tambahkan Dana dengan Investasi
Investasi adalah penanaman modal dengan tujuan untuk meningkatkan nilai kekayaan. Jika ingin berinvestasi, ada banyak instrumen investasi yang dapat dipilih.
Contoh instrumen investasi antara lain deposito, emas, saham, serta reksadana. Jika karakteristiknya dibandingkan, reksadana adalah opsi investasi praktis dengan risiko minim. Soalnya, cara kerja reksadana adalah memberikan dana untuk dikelola oleh manajer investasi.
Cara Investasi Reksadana untuk Beli Rumah
Sebelumnya, mungkin Sobat PINA sudah mengetahui bahwa investasi reksadana merupakan salah satu cara menabung untuk beli rumah yang menjanjikan. Ini karena reksadana disebut-sebut sebagai instrumen investasi dengan risiko rendah.
Lantas, apa saja kiat-kita investasi reksadana?
1. Pahami Jenis-Jenis Reksadana
Memahami jenis-jenis reksadana tentu merupakan awal dari cara investasi reksadana yang sepele tapi sangat penting. Ini akan membuat kamu tahu mana jenis reksadana yang tepat untuk kamu pilih.
Terdapat reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana obligasi, serta reksadana saham. Klasifikasi tersebut didasari isi portofolio yang menentukan tingkat risiko investasi. Misalnya, reksadana pasar uang merupakan jenis reksadana dengan risiko paling kecil karena alokasi dananya ke instrumen yang cenderung stabil, seperti deposito dan surat berharga.
Jadi, mana yang akan kamu pilih?
2. Pastikan Legalitas Produk Investasi
Tanda bahwa produk investasi reksadana sudah legal adalah tersedia di perusahaan sekuritas yang terdaftar dalam pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Memperoleh izin OJK menunjukkan kepatuhan terhadap undang-undang, sehingga terjamin aman.
Bagi pemeluk agama Islam, hal yang harus diperhatikan enggak hanya legalitas produk investasi reksadana. Namun, pastikan juga bahwa produk memenuhi persyaratan syariat Islam, yakni reksadana syariah. Pengelolaan reksadana syariah diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS), jadi dipastikan bahwa setiap aspek enggak melanggar hukum Islam.
3. Pilih Produk Reksadana Sesuai Tujuan
Secara umum, investasi memang bertujuan meningkatkan nilai kekayaan. Meski begitu, kamu juga perlu menentukan tujuan yang lebih spesifik dalam menerapkan cara investasi reksadana.
Dalam konteks cara menabung untuk beli rumah, tujuan bisa berbunyi, “Memperoleh return atau keuntungan sebesar 6 persen.” Kemudian, langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah alokasi rutin ke reksadana untuk mencapai target tabungan melalui dukungan return reksadana.
4. Gunakan Aplikasi Reksadana Praktis dan Terpercaya
Dengan kemajuan teknologi, investasi reksadana kini bisa dilakukan hanya melalui smartphone saja, yakni lewat aplikasi. Meski praktis, tetap saja menentukan aplikasi investasi perlu pertimbangan. Apa saja pertimbangannya?
Calon investor disarankan untuk memilih aplikasi reksadana yang mudah digunakan dan keamanannya terjamin, seperti PINA, supaya proses investasi bisa terlaksana secara optimal. Hal ini disebabkan fitur-fitur di dalamnya bermanfaat dan praktis dipakai dalam berinvestasi. Kamu bahkan bisa mulai investasi dari nominal kecil, yakni Rp10 ribu saja!
Bagaimana, Sobat PINA sudah siap menabung? Jika bisa melaksanakan cara menabung untuk beli rumah dengan optimal, kamu enggak perlu lagi khawatir tentang kepemilikan properti.
Untuk memaksimalkan proses menabung dengan perencanaan dan pengelolaan kondisi finansial, gunakan PINA yang merupakan aplikasi keuangan all-in-one praktis! Download aplikasinya sekarang juga!

Pina
Content Writer Team