5 Kelebihan Investasi Reksadana yang Belum Banyak Diketahui

Apa, sih kelebihan investasi reksadana kalau dibandingkan sama jenis lainnya? Benar enggak, sih, kalau reksadana itu investasi yang cocok buat investor pemula?

Instrumen investasi ada banyak jenisnya, seperti saham, deposito, hingga reksadana. Dibandingkan yang lainnya, investasi reksadana disebut-sebut cocok untuk pemula.

Tapi sebenarnya apa, sih, yang membuat reksadana cocok dijadikan investasi bagi pemula? Apa benar keuntungannya memang menggiurkan? Yuk, cari tahu jenis reksadana dan keuntungannya di sini!

Reksadana Itu Apa Sih?

Reksadana adalah salah satu instrumen investasi yang bentuknya berupa wadah pengelolaan dana oleh manajer investasi. Lantas, siapa manajer investasi reksadana?

Mereka terdiri atas tim ahli dengan pengalaman dalam dunia pasar modal yang mengalokasikan dana kamu ke berbagai jenis aset, seperti deposito, surat utang, saham, dan sebagainya. Dengan begitu, investor akan lebih mudah diversifikasi portofolio. 

Cara kerja reksadana cenderung rendah risiko, mengingat dana diatur oleh manajer investasi secara profesional.  Kamu hanya perlu berinvestasi secara rutin, lalu menikmati keuntungan di masa depan.

Biasanya, menaruh uang di reksadana dilakukan setiap bulan supaya gaji enggak lupa disetor ke pos investasi.

Yuk, Kenalan dengan Jenis-Jenis Reksadana!

Ketika hendak mengenal reksadana, Sobat PINA perlu memahami kalau enggak semua reksadana bisa disamaratakan. Jadi, mari kenalan dengan beberapa jenis reksadana berikut ini!

1. Reksadana Pasar Uang

Dikenal sebagai jenis paling aman, alokasi dana dalam reksadana pasar uang biasanya tersebar pada instrumen yang cenderung stabil. Beberapa alokasi aset pasar uang antara lain deposito dan obligasi.

Besaran return instrumen pasar uang lebih kecil daripada jenis reksadana lainnya, dengan fluktuasi yang cenderung rendah sehingga risikonya relatif rendah.

Rata-rata keuntungan investasi reksadana pasar uang adalah 4,5 persen sampai 5,5 persen, tapi beberapa produk terbaik bisa mencapai 7 persen ke atas. 

2. Reksadana Obligasi

Sesuai dengan namanya, alokasi aset reksadana obligasi didominasi oleh surat utang dari berbagai lembaga keuangan. Persentase keuntungan jenis reksadana ini cukup beragam, mulai dari 1 persen hingga 6 persen, tergantung produk yang kamu pilih.

Berdasarkan potensi return dan risikonya, reksadana obligasi idealnya cocok untuk investasi di bawah tiga tahun. 

3. Reksadana Campuran

Manajer investasi reksadana campuran menaruh aset kamu pada campuran instrumen pasar uang, pendapatan tetap, atau saham. Persentase alokasi bisa berbeda-beda antar produk, asal setiap aset enggak lebih dari  79 persen total portofolio. 

4. Reksadana Terproteksi

Reksadana terproteksi adalah produk investasi yang memberikan perlindungan 100 persen atas nilai investasi awal kalau investor memegang unit hingga jatuh tempo. Karena menunggu sampai jatuh tempo, keuntungan dari jenis reksadana ini diperoleh secara periodik. 

5. Reksadana Indeks

Penyusunan portofolio reksadana indeks didasari oleh indeks tertentu, seperti indeks saham atau obligasi.

Misalnya, kalau memilih IDX30 yang merupakan indeks 30 saham dengan likuiditas dan kapitalisasi tinggi, berarti diversifikasi portofolio reksadana indeks akan meniru isi indeks tersebut.

Lembaga berwenang selalu melakukan evaluasi terhadap indeks tersebut dalam waktu tiga dan enam bulan. Selama periode Agustus 2022 sampai Januari 2023, emiten saham dalam IDX30 antara lain BBCA, ADRO, ANTM, ASII, UNVR, dan sebagainya. 

6. Reksadana Pendapatan Tetap

Memberikan return dari bunga, rata-rata keuntungan yang ditawarkan reksadana pendapatan tetap berada di angka 7 sampai 8 persen per tahun.

Meski dinamakan reksadana pendapatan tetap, bukan berarti produk investasi satu ini enggak punya risiko. Bisa saja keuntungan menurun kalau sewaktu-waktu terjadi kenaikan suku bunga.

Namun, banyak manajer investasi reksadana pendapatan tetap yang mencatat return hingga 9 persen, lho!

7. Reksadana Sektor Riil

Berikutnya, ada reksadana sektor riil yang melakukan pendanaan ke sektor riil. Investasi reksadana jenis ini mungkin masih belum akrab di telinga kamu, karena kebanyakan manajer investasi menempatkan dana di aset kertas.

Beberapa variasi untuk jenis reksadana ini antara lain Dana Investasi Real Estat (DIRE) dan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).

Manakah yang Cocok untuk Pemula?

Setelah mengetahui sejumlah jenis reksadana, mungkin kamu masih bingung harus mulai dari mana. Kalau begitu, Sobat PINA bisa menyimak beberapa contoh reksadana yang cocok untuk pemula berikut ini!

1. Reksadana Pasar Uang

Dibandingkan dengan jenis lainnya, reksadana pasar uang memiliki risiko paling kecil. Oleh karena itu, investasi reksadana pasar uang direkomendasikan bagi para pemula supaya menghindari guncangan mental akibat risiko tinggi. 

2. Reksadana Pendapatan Tetap

Produk investasi satu ini juga sesuai untuk pemula, karena tingkat risikonya tergolong rendah sampai menengah. Jangka waktu ideal untuk investasi reksadana pendapatan tetap adalah satu sampai tiga tahun.

3. Reksadana Campuran

Dengan pergerakan fluktuatif, tapi tingkat risiko masih di bawah reksadana saham, investasi reksadana campuran cocok untuk investor pemula dengan profil risiko moderat sampai tinggi. Supaya keuntungannya optimal, pilih produk reksadana dengan track record yang oke, ya!

5 Kelebihan Investasi Reksadana untuk Pemula

Banyak yang bilang kalau investasi reksadana itu cocok untuk pemula. Ini dia berbagai alasannya!

1. Bisa Dimulai dengan Modal Kecil

Memulai investasi reksadana enggak memerlukan modal besar, lho! Bahkan, Sobat PINA bisa menaruh dana mulai dari Rp10 ribu saja. Terjangkau banget, kan?

Sesuaikan saja modal kamu dengan kemampuan dan tujuan. Misalnya, kalau kamu masih pelajar dan belum punya pemasukan tetap, sah-sah saja mulai investasi dari angka kecil. 

2. Portofolio Dikelola Manajer Investasi

Seperti yang sempat disinggung di atas, diversifikasi portofolio kamu akan dikelola langsung oleh manajer investasi profesional.

Dengan begitu, kamu enggak perlu mantengin nilai investasi terus-terusan. Sebagai investor, Sobat PINA bisa tenang mengetahui aset sudah diurus oleh ahlinya. 

3. Return Enggak Dipungut Pajak

Dengan rata-rata return sebesar 5 sampai 20 persen per tahun, keuntungan investasi reksadana enggak dipungut pajak, lho!

Hal ini tertera dengan jelas pada UU PPh Pasal 4 ayat (3), yang menyatakan kalau reksadana bukan objek pajak. Sehingga, kamu bisa menikmati keuntungan investasi secara penuh, deh

4. Mudah Dicairkan 

Ketika ingin mengambil dana, kamu bisa langsung mengajukan pencairan reksadana supaya langsung diproses. Umumnya, proses pencairan reksadana akan selesai dalam waktu dua sampai tujuh hari kerja.

Kalau mau lebih cepat, sesuaikan waktu pencairan dengan jam kerja manajer investasi. Namun, pemrosesan kadang-kadang bisa mencapai tujuh hari jika jumlah transaksi investor dalam sehari cukup besar. 

Enggak cuma mudah dicairkan, investasi reksadana juga fleksibel dalam hal jangka waktu. Sobat PINA bisa memilih buat investasi jangka panjang, pendek, ataupun menengah sesuai profil risiko dan tujuan investasi. 

5. Diversifikasi Investasi Lebih Gampang

Dengan investasi reksadana, aset kamu dikelola oleh manajer investasi yang otomatis mengalokasikan dana ke berbagai instrumen. Beberapa di antaranya adalah saham, obligasi negara, deposito, dan lain-lain.

Artinya, aset kamu sudah lebih aman di tangan profesional yang ahli di bidangnya!

 

Reksadana merupakan pilihan investasi yang cocok buat pemula. Tapi, sudah tahu platform recommended untuk investasi reksadana, belum? Kamu bisa memakai PINA, aplikasi keuangan all-in-one yang menawarkan fitur canggih buat menabung dan investasi!

Bahkan, investasi di PINA bisa mengandalkan pemberian rekomendasi otomatis berdasarkan tujuan investasi. Jadi, kamu bisa mengambil langkah dengan lebih tenang. Yuk, segera download PINA dan dapatkan keuntungannya!

Pina

Pina

Content Writer Team