3 Langkah Mudah Membuat Laporan Keuangan Rumah Tangga untuk Pemula
Sering bingung duit habisnya kemana? Jika iya, ada baiknya buat laporan keuangan agar pengeluaran dan pemasukan bisa dicek secara terperinci. Berikut cara membuat laporan keuangan yang bisa kamu ikuti dengan mudah.
Sedang merintis usaha kecil-kecilan atau mungkin sudah punya usaha yang mulai berkembang? Jika iya, Sobat PINA harus rajin mencatat laporan keuangan. Namun, tidak hanya untuk keperluan keuangan badan usaha saja, laporan keuangan juga dibutuhkan untuk melakukan evaluasi keuangan bulanan baik untuk rumah tangga maupun pribadi.
Sudah tahu cara membuat laporan keuangan? Jika belum sobat PINA tidak perlu panik, karena PINA akan bantu kamu memahami serta cara membuatnya.
Sebelum belajar tentang cara membuat laporan keuangan, kamu harus paham bahwa laporan keuangan ini penting banget untuk kamu. Tidak hanya untuk urusan bisnis, laporan keuangan juga penting untuk mengetahui kondisi finansial keluarga dalam periode tertentu.
Sebelum belajar lebih jauh tentang cara membuat laporan keuangan, kamu harus pahami dulu apa itu laporan keuangan. Mari kita simak penjelasannya.
Apa Itu Laporan Keuangan?
Ada banyak pengertian dan definisi yang berbeda tentang laporan keuangan. Sederhananya, laporan keuangan adalah catatan seluruh transaksi yang kamu lakukan dalam satu periode atau satu tahun pembukuan.
Mengapa satu tahun? Waktu satu tahun tersebut bisa memberikan sobat PINA gambaran bagaimana alur pemasukan dan pengeluaran atau yang biasa kita sebut cash flow dengan lebih detail.
Sebagai contoh kamu dan pasangan membuat laporan keuangan dalam waktu satu tahun dengan menggabungkan laporan keuangan bulanan yang kalian telah buat sebelumnya. Dari laporan keuangan tersebut akan terlihat pengeluaran di bulan mana saja yang lebih besar dari bulan lainnya serta apa penyebabnya.
Lewat laporan keuangan tersebut, sobat PINA jadi bisa melakukan evaluasi keuangan dan menentukan pos keuangan mana saja yang harus diprioritaskan atau dihilangkan.
Mengapa Laporan Keuangan Penting?
Mungkin banyak yang bertanya kenapa sih kita harus sampai membuat laporan keuangan segala? Kebanyakan orang memilih menggunakan notes di smartphone mereka sudah cukup untuk mencatat segala macam pengeluaran.
Pada kenyataannya menulis catatan di notes smartphone saja tidak cukup karena ada beberapa fungsi laporan keuangan yang tidak bisa kamu dapatkan dari notes atau catatan biasa saja. Apa aja fungsi tersebut? Simak ulasannya berikut ini.
Fungsi historis
Fungsi yang pertama adalah fungsi historis. Catatan laporan keuangan disusun berdasarkan urutan tanggal dan waktu terjadinya transaksi. Semua tercatat dengan rapi, tanpa terkecuali. Jadi kalau ada apa-apa, kamu bisa mengecek transaksi yang terjadi pada tanggal tertentu.
Fungsi analisis
Tidak hanya dicatat, transaksi selama satu tahun tersebut akan dianalisis sesuai kebutuhan. Bayangkan jika kamu hanya mencatat di notes ponsel saja, tentu kamu akan kesulitan menganalisis data-data tersebut. Jadi, kamu perlu tahu cara membuat laporan keuangan yang benar agar data yang ada dapat diolah oleh kamu.
Fungsi informatif
Contoh laporan keuangan yang benar harus memiliki fungsi informatif. Sebab, hal ini bertujuan untuk mengetahui apa saja yang terjadi pada hari tertentu, termasuk nama barang, jumlah transaksi, hingga keterangan singkat terkait transaksi tersebut. Sehingga dalam laporan keuangan tersebut nantinya kamu bisa mengetahui informasi soal pemasukan, pengeluaran, pos tabungan, pos kebutuhan primer, dana tabungan, hingga dana darurat.
Fungsi catatan
Dalam laporan keuangan, terdapat penjelasan dan rincian pos tertentu. Sehingga kamu bisa menggunakannya untuk menentukan ke akun mana dan nominal berapa transaksi yang dicatat.
Fungsi instruksi
Cara membuat laporan keuangan dalam transaksi usaha juga harus sesuai dengan instruksi yang ada, misalnya dengan mendebet atau mengkredit akun sesuai dengan catatan yang kamu buat. Dengan begitu, catatan tersebut akan bermanfaat saat kamu perlu memasukkan data ke buku besar.
Jadi, Gimana Cara Membuat Laporan Keuangan Usaha?
Nah sekarang, kamu sudah tahu kan contoh laporan keuangan yang benar? Selanjutnya, PINA akan memberitahu kamu cara membuat laporan keuangan untuk usaha kecil-kecilan. Jadi buat sobat PINA yang belum tahu cara membuatnya bisa mengikuti step by step-nya berikut ini.
1. Membuat buku khusus pengeluaran
Dalam buku ini, kamu bisa mencatat seluruh pengeluaran, baik yang kecil maupun besar. Mulai dari pengeluaran modal, hingga jumlah yang kamu keluarkan untuk biaya-biaya tidak terduga. Catatan ini penting banget untuk memudahkanmu menyeimbangkan kas di akhir periode pencatatan.
2. Membuat buku khusus pemasukan
Tidak hanya pengeluaran, kamu juga harus mencatat pemasukan yang kamu dapatkan selama satu periode. Pastikan untuk mencatatnya setiap hari, jangan ditunda-tunda jika kamu tak mau lupa. Sebab catatan pemasukan ini penting untuk evaluasi per bulan, per kuartal, dan per tahun.
3. Membuat buku catatan stok barang
Selain mencatat arus uang, kamu juga harus tahu keluar masuknya barang. Kamu perlu tahu persis berapa barang yang tersedia agar selalu bisa update kesediaan stok. Hal ini penting terutama jika usahamu sudah berskala besar.
4. Membuat buku catatan inventaris
Semua barang yang sobat PINA miliki untuk menjalankan usaha, baik berupa barang-barang yang dibeli atau didapat dari hibah harus ditulis dalam buku catatan inventaris. Catatan ini akan bermanfaat di akhir periode, terutama dalam aplikasi pembukuan usaha. Berlaku juga untuk inventaris dalam rumah tangga.
5. Membuat rangkuman catatan kas utama
Seluruh data yang terdapat dalam catatan kas utama akan sobat PINA butuhkan sebagai dasar dalam membuat laporan keuangan. Lantas, data apa saja yang perlu ditulis dalam catatan kas utama? Jawabannya, semua, tanpa terkecuali. Dengan begitu, sobat PINA jadi bisa melihat arus keuangan selama setahun secara terperinci.
Baca Juga: Ini Cara Membuat Laporan Keuangan di Excel untuk Pemula yang Wajib Kamu Ketahui
Lalu, Gimana Sih Urutan Menulis Laporan Keuangan Rumah Tangga yang Benar?
Ada beberapa contoh cara membuat laporan keuangan tapi kali ini kami akan fokus pada cara membuat laporan keuangan rumah tangga. Sobat PINA tidak bisa asal menulis, ada urutan tertentu yang harus kamu ikuti. Don’t worry, kamu hanya perlu membaca artikel ini sampai selesai biar tidak “lost in translation”.
1. Arus kas masuk
Hal pertama yang sobat PINA harus buat ketika membuat laporan keuangan rumah tangga adalah menulis pos pendapatan atau arus kas masuk. Pos ini terdiri dari gaji bulanan atau pendapatan utama, pendapatan pasif dividen saham atau bunga investasi, pendapatan sampingan seperti side job, bonus, atau tunjangan hari raya (THR).
2. Arus kas keluar
Selanjutnya, buat pos pengeluaran tetap seperti kebutuhan rumah tangga, tabungan, investasi, premi asuransi, kartu kredit, cicilan kredit kendaraan bermotor (KKB), cicilan kredit tanpa agunan (KTA), uang sekolah anak, langganan streaming, dan lain-lain. Selain itu catat juga pengeluaran tidak tetap dan pengeluaran tidak terduga seperti biaya liburan, biaya kesehatan, dan lain-lain.
3. Arus kas bersih
Terakhir, sobat PINA bisa membuat net cash flow atau pos arus kas bersih yang berisi selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar.
Nah, itulah 3 step yang harus sobat PINA ikuti sebagai panduan cara membuat laporan keuangan yang benar. Pastikan membuat laporan keuangan dengan detail agar nominal yang tertulis bisa jadi acuan untuk membuat evaluasi keuangan. Sebab, menyusun laporan keuangan yang benar, menjadi salah satu langkah awal untuk mencapai financial goals yang kamu impikan.
Namun, untuk sebagian orang menulis laporan keuangan secara manual itu tidak mudah dan memakan waktu. Kamu jangan khawatir karena sekarang ada aplikasi PINA yakni aplikasi keuangan All-in-One yang didesain khusus untuk membantu kamu mengatur keuangan dengan lebih baik dan menumbuhkan aset sesuai rencana masa depan.
Di aplikasi PINA, kamu bisa coba fitur Kelola Budget yang bisa menyusun budget sesuai kebutuhanmu dan secara otomatis memonitor pengeluaran per kategori.

Pina
Content Writer Team